Tanpa Disadari, 5 Penggunaan Bahasa Indonesia Ini Sering Salah Kaprah

- Senin, 5 Agustus 2019 | 16:58 WIB
photo/Kemendikbud
photo/Kemendikbud

Tanpa disadari, ada banyak sekali kesalahan yang kerap kita lakukan sehari-hari ketika berbahasa Indonesia. Bahkan, kesalahan ini sering terjadi di institusi pemerintah hingga media massa yang seharusnya lebih memperhatikan penggunaan bahasa.

Kebiasaan inilah seringkali membuat kita tanpa sadar mempertahankan penggunaan kata-kata tersebut. Padahal, jika melihat dalam aturan berbahasa Indonesia, kata-kata itu sebetulnya sudah salah kaprah. Apa saja ya?

Dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Senin (5/8), berikut ini 5 penggunaan bahasa Indonesia yang sering salah kaprah:

1. Nol

-
photo/Unsplash

Kita sering menyamakan penggunaan angka 'nol' dengan kata 'kosong'. Padahal, kata nol itu diambil dari bahasa Belanda yaitu null. Dalam penjelasan Tesaurus Bahasa Indonesia, kata nol itu sepadan dengan kosong, namun hanya diberi label tidak resmi. Selain itu, makna kata 'kosong' lainnya adalah hampa atau nihil, dan keduanya termasuk kata sifat.

Contoh yang sering salah kaprah: "nomor telepon saya, kosong delapan satu tiga". Padahal, yang benarnya adalah: "nomor telepon saya, nol delapan satu tiga".

2. Pasca

-
photo/bin.go.id

Kamu harus tau, pasca merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta dan dalam penulisannya mesti digabung karena termasuk bentuk terikat. Pasca biasanya digunakan untuk mengganti kata sesudah atau setelah. Salah kaprah lainnya yang sering terjadi dengan kata ini adalah seringkali dibaca dengan ejaan 'paska'.

3. Jam

-
photo/Pexels

Jam adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan. Sementara, kata yang tepat digunakan untuk menunjukkan makna waktu adalah pukul. Contohnya, "kita kumpul di sini tepat pukul 9 pagi ya, teman-teman".

4. Absen

-
photo/www.zenius.net

Bagi yang sekolah, kuliah, atau kerja pasti sudah tak asing dengan kata ini karena hampir setiap hari kata 'absen' didengar. Ucapan ini biasanya digunakan para siswa yang datang telat ke kelas. Maksudnya, dia belum mengisi daftar kehadiran. Padahal, kata 'absen' artinya tidak hadir atau tidak masuk. Inilah yang tanpa kita sadari sering salah kaprah.

5. Ubah

-
photo/www.flashlyrics.com

Seringkali kata 'ubah' dieja dengan kata rubah atau merubah. Padahal yang benarnya adalah mengubah. Arti kata 'merubah' lebih mengarah kepada binatang rubah. Kesalahan ini kerap dilakukan oleh orang-orang dalam percakapan sehari-hari, atau bahkan dalam lirik lagu sekali pun.

Terus ikuti juga berita maupun artikel menarik lainnya, hanya di INDOZONE.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X