Duh! Di Tengah Wabah Corona, Ribuan Perantau Malah Mudik

- Jumat, 27 Maret 2020 | 12:22 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Di tengah imbauan pemerintah untuk Work From Home (WFH) dan meminimalisir kegiatan di luar rumah guna menekan penyebaran virus corona (Covid-19), ribuan perantau dari Jakarta justru berbondong-bondong pulang kampung ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Salah satu tujuan perantau yang paling ramai yaitu mudik ke Wonogiri, serta berbagai kota lainnya di Jawa Tengah, dengan menggunakan moda transportasi bus umum.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengakui, ada pergerakan signifikan arus mudik para perantau di Jakarta ke tujuan beberapa kota. Kondisi tersebut terpantau pada terminal Kelas A yang terdapat di Jabodetabek.

Dirjen Budi mengatakan, para perantau itu memilih untuk tinggal di kampung, menyusul imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing. Para pekerja informal yang sebagian besar merupakan pengemudi ojek online itu kemudian memilih pulang kampung, ketimbang harus menghadapi sulitnya mencari order penumpang di masa-masa darurat Covid-19 seperti sekarang ini.

"Kemarin tanggal 21, 22, 23 ada terjadi lonjakan di beberapa terminal. Tapi tidak semua terminal. Yang saya lihat itu di Jawa Tengah itu di Wonogiri, Purwokerto, di daerah Solo, dan di beberapa tempat yang lain. Kalau kita lihat mapping-nya, banyak perantau-perantau yang dari wilayah Jawa Tengah, yang sekarang menjadi pekerja informal, cenderung kembali ke kampung," ujar Dirjen Budi dalam video confference, Jumat (27/3/2020).

-
Ilustrasi bus yang digunakan untuk mudik (freepik)

Menurut Dirjen Budi, pihaknya telah melakukan antisipasi melalui para Kepala Badan Pengatur Transportasi Daerah (BPTD), untuk bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memeriksa kesehatan para perantau yang baru datang tersebut, salah satunya dengan penggunaan disinfectan box (bilik disinfeksi).

"Jadi harus dilihat dan dipantau, apakah yang bersangkutan statusnya PDP atau ODP, dan ini dari Dinas Kesehatan setempat. Dan kalau memang PDP ya harus isolasi," jelasnya.

Ia berharap, pemerintah daerah juga merespons hal ini, serta mempersiapkan langkah mitigasi yang diperlukan, agar wilayah mereka terbebas dari potensi penyebaran COVID-19.

"Mereka harus diajak karena ini menyangkut kepentingan daerah juga," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X