Djoko Tjandra Melenggang Santai di Indonesia, Intel Kejagung Kecolongan?

- Sabtu, 18 Juli 2020 | 13:21 WIB
Djoko Tjandra. (Istimewa)
Djoko Tjandra. (Istimewa)

Buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra dengan mudah melenggang masuk ke Indonesia, untuk mendaftarkan Peninjauan Kembali (PK) atas kasusnya. Bahkan hingga melakukan rapid test dengan mudah untuk persyaratan bisa bepergian di Indonesia. 

Padahal, masuknya buronan kelas wahid yang disebut bersembunyi di Papua Nugini tersebut seharusnya bisa tercium oleh intelijen Kejagung. Namun entah kenapa justru pelarian sang buronan ini justru menyeret beberapa jendral di kepolisian, hingga berbagai kalangan termasuk mantan Lurah yang disebut membantu pembuatan KTP si buron. 

Mantan Direktur Penyidikan Kejagung, Chairul Imam bahkan sampai menyebut, intelijen Kejagung terlalu lemah, sehingga tidak mampu mendeteksi kehadiran Djoko Tjandra ke Indonesia. 

"Seperti kata Pak Jaksa Agung, lemah intelijen Kejaksaan sehingga terjadi hal semacam ini. Karena lemah jadi kecolongan," ujar Chairul dalam diskusi di radio MNC Trijaya FM, Jakarta, Sabtu (18/7/2020). 

Menurut Chairul, seharusnya intelijen Kejagung proaktif memantau Djoko Tjandra, sehingga ia tidak bisa masuk ke Indonesia.

"Kan (Djoko Tjandra) sudah divonis dua tahun dan denda sekian, lalu PK, dengan begitu seharusnya Kejaksaan selalu mengamati di mana dia, lagi ngapain, mau masuk Indonesia tahu tidak, harusnya diikuti terus, tapi kelihatannya tidak diikuti," tuturnya. 

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Komisioner Kompolnas Pungki Indarti mengatakan, jika melihat sepak terjang buronan Djoko Tjandra yang dengan mudahnya masuk ke institusi-institusi penting di negara ini, khususnya Kepolisian, maka menurutnya sudah saatnya momentum ini dimanfaatkan untuk pembenahan institusi-institusi tersebut. 

Khusus pada institusi kepolisian, Pungki mengaku akan serius dalam mengawal kasus ini, dan menegakkan fungsi check and balance, agar institusi kepolisian yang merupakan institusi penegak hukum, bisa dikembalikan lagi khitahnya sebagai institusi yang mengawal penegakan hukum di Indonesia. 

"Ini adalah momen untuk bersih-bersih. Kompolnas akan mengawal ini agar kedepan polisi jadi lebih baik. Dan kami ingin tingkatkan koordinasi agar kedepan bukan hanya Djoko Tjandra saja, tapi juga buronan-buronan lain juga bisa ditangkap," ujar Pungki.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X