Kemenkes Katakan Pemerintah Berupaya Menjaga Pasokan Vaksin

- Rabu, 24 Februari 2021 | 10:25 WIB
Ilustrasi vaksin. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi vaksin. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pemerintah terus berupaya untuk menjaga pasokan vaksin COVID-19, yakni selain impor vaksin dari beberapa negara Indonesia juga berusaha mengembangkan vaksin dalam negeri.

Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam rilisnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (24/02), mengatakan bahwa perjalanan program vaksinasi masih sesuai rencana. Sebanyak 7 juta vaksin sudah didistribusikan.

Dia menjelaskan bahwa sesuai peta jalan, sekitar 1,45 juta tenaga kesehatan ditargetkan menerima vaksin sampai April 2021. Sementara itu, untuk masyarakat lanjut usia yang menerima vaksin ditargetkan sekitar 21,5 juta orang, kemudian petugas pelayanan publik sebanyak 16,9 juta.

Ia mengatakan bahwa ketersediaan vaksin tentunya sangat mempengaruhi kelancaran program vaksinasi dan ketersediaan juga tergantung dari kapasitas produksi produsen vaksin.

"Ketersediaan vaksin sudah kita pesan, tinggal menunggu pengiriman," ujar Siti Nadia.

Siti Nadia mengungkapkan ada empat cara untuk memenuhi pasokan vaksin COVID-19 yakni dengan membeli vaksin jadi, membuat vaksin seperti dilakukan Biofarma dengan Sinovac, menjadi bagian dari covax facility.

"Dan mengembangkan vaksin Merah Putih," kata dia.

 Sebelumnya, saat sambutan acara Internasional Conference on Tackling the COVID-19 secara virtual, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia sangat beruntung telah mengamankan pasokan vaksin COVID-19. Dia mengatakan, saat ini negara-negara di dunia berpacu mengamankan vaksin COVID-19.
 
Menurut dia, Indonesia sudah menjalin diplomasi untuk mendapatkan komitmen vaksin dari awal pandemi COVID-19. Sehingga, Indonesia bisa memulai program vaksinasi COVID-19 pada Januari 2021.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X