Sosok Manaek Tua Parlindungan, Guru Les Pedofil yang Cabuli 4 Murid, Stres Ditinggal Istri

- Senin, 22 Februari 2021 | 20:51 WIB
Manaek Tua Parlindungan (Facebook)
Manaek Tua Parlindungan (Facebook)

Kasus pencabulan yang dilakukan seorang pendidik di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara terhadap 4 muridnya, menjadi sorotan khalayak.

Nama pendidik tersebut adalah Manaek Tua Parlindungan (40 tahun). Dia berasal dari Medan, Sumatera Utara. 

Berdasarkan penelusuran Indozone, Manaek mendirikan Sanggar Belajar Orang Pinggiran (SBOP) pada 18 Oktober 2015. Di sanalah ia mengajar anak-anak.

Sanggar belajar tersebut ia dirikan untuk menampung anak-anak kurang mampu. Kepada anak-anak miskin, ia tidak memungut biaya.

Manaek juga sempat membagikan kisahnya mengajar anak-anak saat mengikuti lomba yang diadakan oleh sebuah jasa pengiriman barang. 

Berkat kisahnya yang menggugah itu, ia terpilih sebagai salah satu pemenang yang mendapatkan hadiah sepeda motor Yamaha Mio pada Juli 2020 lalu.

Dengan motor tersebut, Manaek bermaksud dapat mengunjungi anak-anak didiknya satu per satu semenjak Pandemi COVID-19.

Namun, semua kebaikan Manaek di Cilincing tercoreng akibat hawa nafsunya yang tak bisa ia kendalikan.

Bukannya mendidik anak-anak dengan sungguh-sungguh, ia malah memanfaatkan sanggar yang ia kelola di kontrakannya sebagai tempat untuk mencabuli murid-muridnya. Total, sejauh ini ada empat korban yang sudah digarapnya.

Guru pedofil itu bahkan mencabuli muridnya berkali-kali. Bahkan, ada satu korban yang sampai dicabulinya hingga 7 kali.

Kepada polisi saat ditangkap, Manaek mengaku stres lantaran ditinggal istri dan anaknya. Ia sendiri sudah menduda sejak beberapa tahun terakhir.

"Saya depresi dan stres setelah ditinggal anak dan istri," katanya, seperti dikutip dari Antara.

-
Wakapolres Jakarta Utara AKBP Nasriadi memberikan keterangan di Mapolres, Senin (22/2/2021) (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Nasriadi mengatakan, dalam melancarkan aksinya, Manaek membuka perpustakaan umum dan menyediakan internet gratis untuk anak-anak.

"Tersangka mencari anak-anak yang sedang belajar sendiri, lalu membawanya ke dalam ruangan untuk dicabuli," ujar Nasriadi, Senin (22/2/2021).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X