Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin mengimbau agar pemerintah tidak asal menuduh pihak manapun yang disebut sebagai dalang aksi demontrasi terkait penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.
Pasalnya, menurut Ujang, tudingan yang dilakukan tanpa menunjukan bukti akan memunculkan informasi tidak benar. Sehingga, jikalau terdapat bukti, maka lebih baik diklarifikasi.
"Pemerintah juga jangan menuduh-nuduh pihak-pihak yang diluar pemerintahan. Ataupun pihak yang kritis terhadap pemerintah," ucap Ujang kepada Indozone, Rabu (14/10/2020).
"Soal tuduh-menuduh itu tak bagus, akan memunculkan fitnah. Jika ada bukti yang tunjuk saja berasarkan bukti," ungkapnya.
Apalagi, Ujang menyebutkan terseretnya nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Partai Demokrat dalam polemik dalang aksi demo, harus diklarifikasi oleh pemerintah saat ini.
"Oleh karena itu, memang perlu klarifikasi dari pemerintah," terang Ujang.
Adapun, ia menilai aksi demontrasi yang berujung kericuhan selama beberapa hari ini diakibatkan puncak dari kekecewaan masyarakat yang sudah terakumulasi kepada pemerintah.
"Karena pemerintah dianggap tak aspiratif. Tak pernah mau mendengar suara rakyatnya," pungkasnya.