Peternak Sapi Perah di Ponorogo Buang Ratusan Liter Susu Setiap Hari, Kenapa?

- Rabu, 1 Juni 2022 | 17:02 WIB
Peternak memerah susu sapi (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Peternak memerah susu sapi (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Peternak sapi perah di Desa Pudak Kulon, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo membuang ratusan liter susu setiap hari. Bukan tanpa alasan, sebab sejumlah ternak sapi di desa setempat terkena gejala mirip dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Seperti yang dialami oleh sapi milik Ambar Suyanto. Ada tiga ekor sapi yang mengalami gejala PMK seperti mulut mengeluarkan lendir dan kaki mengalami bengkak.

-
Peternak buang ratusan liter susu sapi setiap hari (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

 Akibatnya sapi menjadi malas untuk makan dan sebagian sapi mengalami kesulitan untuk berdiri. Hal itu terjadi mulai Kamis (26/5/2022) lalu. 

Ambar menjelaskan bahwa sudah memeriksakan ke dokter hewan. Sapi yang suspek PMK itu sudah diambil sampel darahnya dan masih menunggu hasilnya.

Saat ini, Ambar hanya mengandalkan obat dari dokter hewan dan memberikan antiobitik seadanya. Meski begitu sejumlah sapi yang sehat juga harus diberikan obat supaya enggak tertular oleh sapi yang saat ini tersuspek PMK. 

-
Sejumlah sapi suspek terkena PMK (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Rata-rata peternak di Pudak memiliki lebih dari lima ekor sapi. Sedangkan untuk suntik antibiotik sampai sembuh bisa menghabiskan Rp2 juta per sapi. 

Bukan itu saja, Ambar dan peternak lain di Kecamatan Pudak yang terkena PMK dibuat pusing ketika susu sapi perahnya tidak bisa dijual karena sudah terkontaminasi oleh antibiotik untuk mengobati gejala PMK tersebut. 

"Saya buang 200 liter susu sapi. Sehingga tidak bisa dikonsumsi dan tidak diterima oleh pabrik susu," bebernya. 

Mau enggak mau Ambar harus menanggung kerugian hingga ratusan ribu rupiah ketika ratusan liter susu sapi tersebut dibuang. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah.

"Harapannya ada bantuan obat-obatan dari pemerintah agar bisa meringankan beban peternak sapi," terang Ambar. 

Sementara itu, Kepala Desa Pudak, Sujadi, menambahkan jika sampai Selasa (31/5/2022) sudah ada sudah ada 86 ekor sapi yang tersuspek PMK di desanya. Akibatnya banyak peternak sapi perah yang kehilangan pemasukan karena enggak bisa menjual susu sapi yang terkontaminasi oleh antibiotik. 

“Asalnya dari mana kami juga tidak tahu. Sehingga yang bisa dilakukan peternak saat ini hanya memberi suplemen dan memberi suntikan antibiotik dari dokter hewan agar tidak meluas ke kandang lain,” pungkas Sujadi.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X