Wali Kota Bandung Oded M Danial atau lebih akrab disapa Mang Oded meninggal dunia pada Jumat (10/12/2021). Mang Oded meninggal saat melaksanakan salat Jumat di Masjid Mujahidin, Jalan Sancang, Bandung.
Satu hari sebelum meninggal dunia, Mang Oded turut bersuara mengenai kasus guru di pesantren yang memperkosa 12 santriwati. Bahkan, kabarnya korban kini bertambah menjadi 21 orang.
Mang Oded berjanji akan mengawal kasus tersebut sampai korban mendapat keadilan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Wali Kota Bandung ingin korban bisa melewati trauma.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kabar Duka Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Saat Salat Jumat
"Super extra pelayanan sudah kami terapkan kepada para korban, menjaga dan melindungi psikologis korban, selain karena empati juga supaya jadi jaminan korban bisa melewati trauma yang sama sekali tidak kita inginkan. Mari kita beristighfar bersama-sama terkait pemberitaan yang memang betul adanya," tulis Mang Oded pada captionnya, Kamis (9/12/2021).
Sebut pemerkosaan yang dilakukan terhadap santriwati keji
Mang Oded mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil sikap sejak kasus ini mulai terungkap pada Juni 2021 lalu. Hanya saja, kasus pemerkosaan yang dilakukan guru pesantren tersebut baru diungkap ke media belakangan ini karena ingin menjaga psikologis korban.
Mang Oded menyebut perbuatan yang dilakukan guru pesantren tersebut sangat keji dan mencederai nilai sosial serta agama.
"Proses hukum kepada terdakwa terus dan sedang berlanjut, harapan kita semua sama semoga mendapatkan keputusan seadil-adilnya karena perbuatan HW yang keji telah menciderai nilai sosial, agama bahkan kemanusiaan," kata Mang Oded.
Ia mengatakan bahwa Kasus ini menjadi pengingat untuk dirinya dan para guru. Sebab, para pendidik seharusnya berperan mulia sesuai fungsinya. Mang Oded mengajak masyarakat berdoa agar terhindar dari perbuatan keji.
"Menyikapi ini, sedikit pengingat dari Mang Oded untuk diri sendiri juga para guru, para pendidik yang seharusnya berperan mulia sesuai fungsinya, bahwa Allah SWT dalam perkara tindakan asusila dan kejahatan seksual menyebutnya fahisyah atau perbuatan keji, karena menimbulkan kekejian pada korban juga agamanya. Mari terus panjatkan do'a, maksimalkan ikhtiar, memohon perlindungan untuk diri dan keluarga supaya terhindar dari perbuatan keji yang menimpa," ujarnya.
