Menghentikan Produksi Opium di Afghanistan Memicu Krisis Narkoba di Seluruh Eropa

- Sabtu, 21 Agustus 2021 | 10:42 WIB
Tanaman opium. (wikipedia)
Tanaman opium. (wikipedia)

Taliban melarang produksi obat di Afghanistan akan menciptakan krisis internasional, klaim mantan pengedar narkoba, dilansir Daily Star.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kepada media dalam konferensi pers bahwa dia sedih melihat pemuda Afghanistan kecanduan narkoba dan mereka akan mengakhiri panen opium.

"Tidak akan ada produksi narkoba, tidak ada penyelundupan narkoba. Kami melihat hari ini bahwa anak-anak muda kita menggunakan narkoba di dekat tembok; ini membuat saya sangat, sangat sedih karena anak muda kita kecanduan," katanya, dikutip dari Daily Star.

"Afghanistan tidak akan menjadi negara penanaman opium lagi. Kami akan membawa penanaman opium ke nol lagi," tambahnya.

Pada awal 2000-an, Taliban berhasil menurunkan lahan yang digunakan untuk menanam opium dari 82.000 hektar menjadi 8.000 hektar.

Baca juga: Beberapa Pejuang Taliban Tewas Setelah Pasukan Mujahidin Merebut 3 Distrik di Afghanistan

Menulis untuk The Independent, Niko Vorobyov, penulis Dopeworld: Adventures in the Global Drug Trade, menjelaskan bagaimana Afghanistan telah menjadi hotspot heroin sejak invasi Soviet tahun 1979.

Negara itu menjadi produsen lebih dari 80 persen heroin di dunia.

-
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid. (REUTERS/Stringer)

Dengan melarang opium, Taliban berharap dapat meningkatkan citra global mereka, tapi karena Afghanistan sangat bergantung pada uang tunai, Vorobyov mengatakan itu adalah bunuh diri.'

"Taliban harus berpikir panjang dan keras apakah mereka benar-benar ingin mengasingkan kaum miskin, petani pedesaan yang mereka klaim bertindak," kata mantan pengedar narkoba Vorobyov.

Dia juga menambahkan bahwa larangan baru akan menciptakan efek balon, obat-obatan di daerah lain berebut untuk menguangkan pasar yang menguntungkan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X