Kyoto Minta Turis Tak Datang, Tokyo Minta Kegiatan Usaha Ditutup Sementara

- Jumat, 10 April 2020 | 23:30 WIB
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike menggelar konferensi pers tentang tanggapan Tokyo terhadap wabah Covid-19, di Tokyo, Jepang. (Photo/REUTERS/Issei Kato)
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike menggelar konferensi pers tentang tanggapan Tokyo terhadap wabah Covid-19, di Tokyo, Jepang. (Photo/REUTERS/Issei Kato)

Kyoto meminta seluruh warga negara asing ataupun turis untuk tidak datang saat Jepang sedang menghadapi penyebaran pesat wabah virus corona. Sementara Kota Metropolitan Tokyo telah meminta sejumlah jenis kegiatan usaha ditutup sementara.

Di samping kebijakan tersebut, banyak yang menilai bahwa langkah yang diambil Pemerintah Jepang terlalu kecil dan sudah terlambat. Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta segala kegiatan bisnis ditutup selama sebulan hingga 6 Mei.

Kebijakan itu diambilnya setelah melewati perselisihan dengan tim Perdana Menteri Shinzo Abe terkait batas-batas penutupan kegiatan usaha.

Koike sebelumnya meminta agar penutupan itu dilakukan lebih cepat. Namun, PM Abe bersikeras bahwa langkah itu akan membuat ekonomi Jepang semakin tertekan.

"Langkah ini akan berat bagi para penduduk tapi kalau kita bergerak cepat, luka yang kita alami masanya akan lebih pendek dan wabah itu bisa segera dibendung," kata Koike dalam rapat gugus tugas pada Jumat (10/4/2020).

Sementara, Gubernur Prefektur Kyoto dan Wali Kota Kyoto itu meminta pemerintah pusat untuk menerapkan keadaan darurat nasional. Pihaknya juga meminta para wisatawan untuk menjauh dari istana.

"Saya meminta semua orang yang mencintai Kyoto dan para wisatawan dari seluruh dunia agar, sampai keadaan ini berakhir, melindungi Anda sendiri dan keluarga Anda, tolong jangan berkunjung ke Kyoto," kata Wali Kota Kyoto Daisaku Kadokawa dalam konferensi pers.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X