Pasangan Sejenis Bunuh Teman Kencan karena Sakit Hati Tak Dibayar

- Jumat, 22 Mei 2020 | 09:47 WIB
Polisi menangkap dua tersangka pembunuhan. (Istimewa)
Polisi menangkap dua tersangka pembunuhan. (Istimewa)

Pria berinisial MU (16 tahun) dan AL (20 tahun), tega menghabisi nyawa teman kencannya usai melakukan hubungan sesama jenis, karena sakit hati tak dibayar oleh korban berinisal WN (22 tahun).

WN yang masih seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Kota Bengkulu, dibunuh oleh pelaku dengan cara sadis, yang kemudian jasadnya dibuang ke sungai.

"Pembunuhan ini telah mereka rencanakan, pelaku mengaku sakit hati karena tidak dibayar usai melakukan hubungan, usai dibunuh korban dibuang ke dalam aliran sungai PLTA," ungkap Kasat Reskrim Polres Bengkulu Tengah Iptu Rahmat, Kamis (21/5/2020).

Pembunuhan korban dilakukan dengan begitu sadis. MU mencekik leher korban dengan menggunakan tali pinggang. Sedangkan AL memukuli WN dengan besi shock breaker hingga korban tewas.

-
Ilustrasi orang melakukan kekerasan. (ABC)

"Ketiganya homoseksual. Satu tersangka menjerat dengan ikat pinggang dan satu lagi memukul dengan besi shock motor," ujar Rahmat.

Pembunuhan itu dilakukan para tersangka di pondok sebuah kebun dekat bendungan PLTA Musi di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah, Rabu (20/5/2020).

Kasus pembunuhan ini baru terbongkar setelah polisi mendapat laporan dari teman korban. Dari laporan itu, polisi langsung melakukan pencarian. Selang beberapa jam, polisi akhirnya berhasil diringkus di tempat persembunyiannya.

Di hari kejadian, WN mulanya mengantar temannya pulang ke Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah. Lalu, kedua pelaku datang dan mengajak WN pergi ke bendungan PLTA Musi Desa Susup tempat biasa mereka main. Ketiganya pergi ke bendungan itu sekitar pukul 20.30 WIB dengan menaiki motor korban.

Teman korban yang mendapat kabar adanya dugaan pembunuhan di bendungan, langsung mendatangi lokasi. Di tempat itu, teman korban hanya melihat motor milik korban.

Hingga Kamis (21/5/2020) malam, aparat polisi masih mencari keberadaan jasad WN. Pencarian jasad korban sulit dilakukan karena aliran sungai PLTA MUsi yang dalam dan deras.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X