Produksi Pesawat Terbesar di Dunia Airbus A380 Disuntik Mati, Tulis Pesan Hati di Langit

- Kamis, 16 Desember 2021 | 13:19 WIB
Pesawat Airbus A380 lakukan uji penerbangan terakhir pra pengiriman ke maskapai Emirates. (Youtube/Cargospotter)
Pesawat Airbus A380 lakukan uji penerbangan terakhir pra pengiriman ke maskapai Emirates. (Youtube/Cargospotter)

Produksi pesawat Superjumbo Airbus A380 yang merupakan terbesar di dunia dinyatakan telah disuntik mati produksi pembuatannya.

Seperti yang dilansir CNN, pesawat yang memiliki tempat khusus di hati banyak penggemar penerbangan membalas pesan cinta yang dilukis di langit saat melakukan uji terbang terakhirnya.

Pesawat penumpang terbesar di dunia itu melakukan penerbangan pra-pengiriman terakhirnya pada 13 Desember usai lepas landas dari fasilitas Airbus di Bandara Hamburg-Finkenwerder untuk terbang ke timur laut Jerman.

Pilot mengambil rute yang sangat khusus, menandai garis tanda hati seperti yang terlihat dalam aplikasi layanan penerbangan FlightRadar24.

-
Pesan hati dari pesawat Airbus A380 yang merupakan produksi terakhir. (Foto/CNN)

 

Pesawat tersebut, terdaftar sebagai MSN 272, telah berada di Hamburg sejak Maret, yang merupakan basisnya untuk tes akhir serta melakukan uji kabin dan pengecatan.

Pesawat superjumbo tersebut sesuai jadwal akan dikirim bulan ini ke maskapai penerbangan Emirates, yang merupakan pelanggan Airbus terbesar di dunia.

Apa yang terjadi dengan pesawat penumpang terbesar di dunia itu?

Penumpang menyukai A380, tetapi tampaknya Airbus menyerah untuk memproduksi pesawat berbadan bongsor itu.

Airbus A380 dikembangkan dengan biaya $ 25 miliar dan, dengan kapasitas hingga 853 penumpang. Ini merupakan pesawat sipil produksi massal terbesar dalam sejarah.

-
Pesawat Airbus A380 milik maskapai Emirates. (dok Airbus)

 

Pengiriman pertama pesawat superjumbo itu dilakukan untuk maskapai Singapore Airlines pada 2007, dan sejak itu telah hampir 250 unit Airbus 380 telah diluncurkan di pabriknya Toulouse, Prancis.

Sekarang hampir tiga tahun sejak Airbus mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi pesawat.

"Ini keputusan yang menyakitkan," kata CEO Airbus Tom Enders pada Februari 2019.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X