Demo Protes Kekurangan APD yang Dilakukan Dokter di Pakistan Berujung Ricuh

- Selasa, 7 April 2020 | 13:43 WIB
Seorang demonstran yang memprotes kekurangan APD di Pakistan diamankan polisi. (REUTERS/Naseer Ahmed)
Seorang demonstran yang memprotes kekurangan APD di Pakistan diamankan polisi. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Demo protes kekurangan alat pelindung diri (APD) untuk menangani pasien COVID-19 yang dilakukan para dokter di Quetta, Balochistan, Pakistan, berakhir ricuh. Puluhan petugas medis ditangkap polisi.

Para petugas medis tersebut menuntut pemerintah agar memberikan APD yang cukup untuk tenaga medis yang berjuang menangani COVID-19.

“Ratusan dokter dan paramedic yang sebagian memakai masker, meneriakkan tuntutan mereka,” kata seorang jurnalis Reuters, Senin (6/4/2020)

Ada 30 demonnstran yang ditahan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Mereka dianggap telah melanggar larangan perkumpulan publik yang diberlakukan selama lockdown.

-
Tenaga medis di Pakistan menuntut pemerintah mencukupi APD. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Terkait hal tersebut, para dokter mengancam akan mogok kerja jika rekan mereka masih ditahan. Kegagalan pemerintah mencukupi kebutuhan petugas medis dianggap membuat para dokter jadi rentan terpapar pandemi COVID-19 saat menangani pasien.

“Belasan dokter telah terinfeksi dan staf medis lainnya juga menderita,” kata Juru bicara asosiasi dokter yang menggelar unjuk rasa, Dr Abdul Rahim.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Balochistan, Liquat Shahwani menyatakan rumah sakit di Quetta yang menangani virus corona sudah mendapat APD. Juru bicara tersebut juga menyinggung soal petugas medis yang unjuk rasa, sementara ia tak ikut menangani pasien COVID-19.

"Para dokter yang berunjuk rasa tidak merawat para pasien virus corona. Kami tidak memahami alasan mereka untuk unjuk rasa,” kata Liquat Shahwani.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X