Ikut Apel Bencana Hidrometrologi, Heru Budi Ingatkan Potensi Banjir dan Longsor di Jakarta

- Rabu, 9 November 2022 | 12:50 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta menghadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi. (Indozone/Febyora Dwi Rahmayani).
Pj Gubernur DKI Jakarta menghadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi. (Indozone/Febyora Dwi Rahmayani).

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah bersiap siaga dalam menghadapi bencana hidrometrologi.

Hal tersebut dikatakan Heru saat menghadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2022-2023 yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di Lapangan Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2022).

Menurut Heru, berbagai kesiapan yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta yakni, melakukan pengerukan sungai dan waduk, melakukan pengecekan drainase serta mesin pompa, optimalisasi sistem peringatan dini, kesiapan peralatan dan personel penanggulanggan bencana. Lalu terpenting adalah memastikan sinergisitas dengan berbagai pihak terkait.

"Ada dua prioritas penanganan bencana di DKI Jakarta. Pertama, memastikan tidak ada korban jiwa. Kedua, percepatan pemulihan agar kondisi segera kembali normal sehingga semua yang terdampak dapat kembali menjalani kehidupan dengan baik," kata Heru.

Baca Juga: Pemprov DKI Imbau Transjakarta Terapkan Standar KNKT

Heru menyatakan, terselenggaranya apel tersebut dilatar belakangi oleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan pada bulan November 2022 hingga Februari 2023 berpotensi cuaca ekstrem.

"Potensi cuaca ekstrem, seperti halnya hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Pada periode tersebut, potensi bencana hidrometrologi yg juga dapat berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang di kota jakarta dan sekitarnya," tutur Heru.

Baca Juga: Heru Budi Resmi Teken MoU KUA-PPAS APBD 2023 Senilai Rp 82,5 Triliun

Selain itu Heru menjelaskan, apel tersebut merupakan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) serta berbagai lembaga penggiat kemanusiaan lainnya yang dikenal sebagai Squad Penanggulangan Bencana.

"Apel pada pagi hari ini dilaksanakan secara hybrid, dengan jumlah peserta daring sebanyak 10 provinsi dan 34 kab/kota. Sementara itu sebanyak 2.500 orang terdiri dari unsur 10 Kementerian dan lembaga, TNI, Polri, Pemda, 3 BPBD provinsi, bumn, bumd dki, 15 kelurahan, 5 universitas, dan 128 lembaga penggiat kebencanaan mengikuti secara luring," sambung Heru.

-
Pj Gubernur DKI Jakarta menghadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi. (Indozone/Febyora Dwi Rahmayani).

Oleh karena itu, menurut Heru kegiatan pagi ini nantinya juga dilanjutkan dengan simulasi dalam menanggulangi banjir.

"Kegiatan apel pada pagi hari ini nantinya juga akan dilanjutkan dengan simulasi penangggulangan bencana banjir. Untuk itu, selanjutnya kami mohon bapak Menko PMK memberikan arahan lebih lanjut," ujar Heru.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghimbau agar tiap level Pemerintahan dan masyarakat melakukan antisipasi bencana hidrometeorologi untuk memilimalisir bencana.

"Kondisi ini tentunya menjadi refleksi bahwa masih diperlukan upaya yang lebih maksimal baik di tingkat nasional, daerah, hingga masyarakat. Kerja sama semua pihak sangat diperlukan agar antisipasi bencana dapat lebih maksimal," ungkap Muhadjir.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X