Kinerja Sektor Sawit dalam Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

- Kamis, 22 Desember 2022 | 16:07 WIB
Eddy Abdurachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada press conference akhir tahun BPDPKS di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis, (22/12/2022) (Dok. Kemenkeu)
Eddy Abdurachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada press conference akhir tahun BPDPKS di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis, (22/12/2022) (Dok. Kemenkeu)

Kelapa Sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam  perekonomian di Indonesia, salah satunya sebagai sumber devisa negara non migas, penyedia lapangan kerja, serta menjadi bahan baku berbagai industri pengolahan di Indonesia.

Dalam mendukung industri pengolahan di Indonesia, kelapa sawit menjadi tumbuhan industri penghasil  minyak masak, minyak industri, margarin, lilin, sabun, industri kosmetik, industri farmasi hingga  menjadi bahan bakar biodiesel. Bahkan sisa pengolahan kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi kompos, campuran bahan pakan ternak, biogas dan lain sebagainya.

Baca juga: Kemenkeu Akui Jumlah Wajib Pajak Meningkat Signifikan Sejak Reformasi

Semuanya merupakan bukti industri kelapa sawit telah menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia, sekaligus  meningkatkan taraf hidup banyak orang, memberi akses pendidikan, layanan kesehatan, teknologi dan informasi. 

“Sektor sawit di Indonesia yang melibatkan 2,4juta petani swadaya dan 16juta tenaga kerja, dapat  terus mendorong PDB di sektor perkebunan pada angka yang positif, sehingga PDB Indonesia di  TW3 2022 dapat bertumbuh positif di angka 5,72%. Industri kelapa sawit ini telah berkontribusi  pada pendapatan pemerintah, keuntungan bagi perusahaan, lapangan kerja, dan meningkatkan  pendapatan bagi petani kecil.” terang Eddy Abdurachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana  Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada press conference akhir tahun BPDPKS Kamis, 22  Desember 2022 di Hotel Grand Hyatt Jakarta. 

-
Eddy Abdurachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada press conference akhir tahun BPDPKS di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis, (22/12/2022) (Dok. Kemenkeu)

“Sebagai lembaga pengelola dana, BPDPKS memastikan prinsip “from palm oil to palm oil”  diterapkan di setiap program. Kinerja penghimpunan dana BPDPKS di tahun 2022 dari pungutan  ekspor sawit diperkirakan mencapai Rp34,5triliun, sedangkan kinerja imbal hasil dana kelolaan di  tahun 2022 sebesar Rp800miliar. Dana kelolaan tersebut digunakan untuk menjalankan program program yang meliputi pemberian dukungan untuk program mandatori biodiesel, peremajaan sawit  rakyat, penyediaan sarana dan prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, serta program promosi dan kemitraan,” lanjut Eddy.

Lebih dalam Eddy memaparkan, seluruh kegiatan prioritas yang dilakukan oleh BPDPKS ditujukan  dalam rangka pengembangan kelapa sawit berkelanjutan dengan tujuan utama menjaga stabilisasi  harga dan efisiensi biaya produksi yang dilakukan melalui penciptaan kualitas produk yang unggul, kepastian supply, kepastian pasar dan tersedianya infrastruktur yang mendukung, utamanya untuk melakukan transformasi kesejahteraan rakyat melalui industri kelapa sawit yang berkelanjutan.  

Direktur Utama BPDPKS juga menyampaikan capaian seluruh program yang dilaksanakan oleh  BPDPKS, yang pertama yaitu kinerja program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). 

“Sejak tahun 2016 sampai dengan 2022, realisasi penyaluran dana PSR seluas  273.666Ha untuk 120.168 pekebun dengan dana mencapai Rp7,52triliun yang tersebar di 21  Provinsi di Indonesia. Capaian di tahun 2022 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya,  utamanya disebabkan kendala terhadap pemenuhan persyaratan keterangan tidak berada di  Kawasan hutan dan Kawasan lindung gambut serta keterangan tidak berada di lahan HGU,” jelas Eddy. 

Disisi lain, Program Insentif Biodiesel yang telah diimplementasikan sejak tahun 2015 bertujuan  untuk menjaga stabilitas harga CPO, mendorong kemandirian dan ketahanan energi nasional,  pengurangan emisi gas rumah kaca dan penghematan devisa yang berasal dari berkurangnya  impor solar, hingga tahun 2022, telah menyalurkan volume biodiesel sebesar 42,98juta KL dengan  dana biodiesel yang telah dibayarkan sejumlah Rp144,59triliun.

“Pemerintah berhasil secara konsisten mempertahankan penerapan program mandatori biodiesel melalui masa pandemi dan  gejolak harga minyak dunia, bahkan di tahun 2022 telah bersiap untuk implementasi B35,” imbuh Eddy lagi. 

Selanjutnya, kinerja program penelitian dan pengembangan dimana sejak tahun 2015 hingga 2022 telah mendanai 279 riset yang melibatkan 950 peneliti di 78 lembaga penelitian dan  pengembangan di Indonesia dengan dana yang telah disalurkan mencapai Rp501,2miliar.

Di tahun 2022 ini, BPDPKS lebih selektif dalam pendanaan dengan prioritas riset-riset yang berpotensi  untuk mencapai komersialisasi dan dapat dimanfaatkan langsung oleh industri.

“Salah satu Inovasi unggulan dari program litbang untuk peningkatan konsumsi dalam negeri dan nilai tambah kelapa  sawit yaitu reka cipta Bensin Sawit (Bensa) dengan RON 110 dan Minyak Makan Sehat. Peneliti  Riset ini yang berasal dari ITB, dinobatkan sebagai Innovator of the Year of Sustainable Energy  pada perhelatan People of The Year 2022 Metro TV” tegas Eddy.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X