Pandemi virus corona (Covid-19) yang kian menyebar luas di Indonesia, membuat pemerintah mengambil kebijakan bekerja dan belajar dari rumah. Ini berimbas pendapatan para driver ojol (ojek online).
Sebab, mayoritas pengguna jasa mereka adalah pekerja dan pelajar yang kini kebanyakan bekerja dan belajar di rumah. Tak jarang, para driver ini harus rela pulang tidak bawa uang.
"Pendapatan berpengaruh banget sih semenjak Indonesia terserang wabah virus corona ini. Apalagi kan hampir semua pekerja bahkan semua sekolah diliburkan atau WFH (work from home)," kata driver ojol bernama Abdul Malik saat berbincang dengan Indozone, Jumat (27/3/2020).
Malik yang kerap beroperasi sebagai ojek online ini mengaku mendapat imbas yang sangat parah. Penurunan pendapatan sangat dirasakan olehnya.
"Biasanya sehari bisa dapat sekitar Rp200 ribu, ini semenjak adanya wabah malah berkurang drastis banget pemasukan. Bahkan sampai nggak dapat sepersen pun sehari," ungkap Malik.
Untuk menyiasati agar dia tetap mendapat pemasukan, Malik mengaku memiliki usaha swasta sampingan yang sedang dikerjakan, selama profesinya sebagai ojol sedang tidak stabil.
Untuk rekan-rekan ojol yang lainnya, dia menyebut ada saja sopir ojol yang beralih profesi menjadi ojek online khusus pengantar makanan.
"Dalam keadaan begini mah apa saja diladenin. Tidak hanya GoFood saja, GoShop juga di sikat selama keadaan masih sepi orderan begini," papar Malik.
Dia berharap keadaan Indonesia bisa segera pulih seperti sedia kala, masyarakat segera bisa beraktifitas dengan normal.
"Harapannya semoga cepat Indonesia kembali normal dan kembali normal beraktifitas," doa Malik.
