Pemerintah mengklaim dana pendidikan dan pelatihan kartu prakerja senilai Rp3,55 juta per peserta sudah dicairkan. Meski demikian, dari jumlah tersebut, baru sejumlah Rp1 juta yang bisa digunakan oleh peserta kartu prakerja untuk membiayai pelatihan.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, anggaran tersebut telah ditransfer kepada 168.111 peserta program kartu prakerja tahap pertama.
"Jadi sudah 100 persen, bisa di cek di virtual account bank BNI, tapi hanya bisa dibelanjakan bisa Rp1 juta. Jadi sudah bisa memilih pelatihan di platform digital," ujar Panji.
Meski demikian, saat ditanya pelatihan apa yang menjadi favorit para pendaftar program, Panji mengatakan hal itu masih perlu dimonitoring lagi. Ia berjanji akan merilis datanya dalam waktu dekat.
"Sampai tadi malam sudah ada beberapa yang melakukan pelatihan. Namun secara demografi kami akan sediakan statistik dalam waktu dekat. Apakah itu bisa menjadi transparan pada publik terkait siapa peserta kartu prakerja," kata Panji.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksanaan Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa proses pengiriman saldo kepada peserta sudah berlangsung dan Rabu malam, (22/4/2020), mereka sudah mendapatkannya keseluruhan.
Selain itu, ia menambahkan, kalau notifikasi SMS yang hanya diberikan kepada mereka yang diterima. Sedangkan mereka yang tidak diterima bisa langsung melihat dashboard. Bila ternyata tak ada transferan dana sebesar RP3,55 juta artinya tidak lolos.
