Pemerintah Lobi Soal Kepulangan, Rizieq: Bohong Besar, Jangan Jadi Pahlawan Kesiangan

- Jumat, 6 November 2020 | 16:49 WIB
Habib Rizieq Shihab saat menjelaskan kepulangannya ke tanah air. (Youtube/FrontTV)
Habib Rizieq Shihab saat menjelaskan kepulangannya ke tanah air. (Youtube/FrontTV)

Pemimpin kharismatik Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang telah mempermudah jalannya untuk bisa pulang ke tanah air.

Sebaliknya, Rizieq mengaku tidak medapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah Indonesia, baik pejabat di dalam negeri maupun luar negeri.

"Dari pemerintah Indonesia baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri yang mengaku-ngaku ikut membantu atau melobi pemerintah Saudi dalam kepulangan saya ini, maka saya nyatakan di sini dengan dengan tegas, bohong besar. Hoax," kata Rizieq melalui video rekaman Youtube kanal Front TV, seperti yang dikutip INDOZONE, Jumat (6/11/2020).

Rizieq mengakut tidak ingin bantuan dari pejabat Indonesia dan dia menganggap beban yang selama didapat selama tinggal di negeri orang merupakan masalahnya sendiri. Dia bisa mencari jalan keluarnya.

"Jadi jangan ada pihak di mana pun yang mana kamu mengklaim ingin menjadi pahlawan kesiangan," kata Rizieq.

Dia mengatakan kalau yang membantunya selama di Saudi adalah kawan-kawan dari FPI dan para jamaah-jamaah yang menurutnya luar biasa memberikan bantuan selama keberadaannya di Kota Mekkah.

Awalnya, Rizieq dan keluarganya terancam tidak bisa pulang ke tanah air karena masalah Bayan Safar.

Izin keluar atau exit permit yang dia kantongi dibatalkan pemerintah Saudi sehingga membuatnya tidak bisa keluar dari tanah suci.

"Kami datang Keimigrasian di Kota Jeddah, kami mendapatkan kenyataan ternyata rencana bayan safar yang diberikan kepada saya dan keluarga dibatalkan," kata Rizieq Shihab.

Rizieq mengatkaan Bayan Safar yang diperoleh ternyata tidak menghapus overstay sehingga membuatnya harus dideportasi dan memiliki masalah keimigrasian di Saudi. Kenyataan ini didapat oleh Rizieq, karena visa yang dia punya sudah mati selama 2,5 tahun di tanah suci.

"Kalau saya menggunakan bayan safar maka dalam arsip saya di keimigrasian Saudi akan ada catatan buruk, bahwa saya pernah ada kesalahan overstay, walaupun saya dimaafkan, dimaklumi kemudian diizinkan pulang. Tapi catatan itu menjadi buruk," katanya.

Sebagai jalan keluar untuk bayan safar yang dibatalkan tersebut, maka kata Rizieq, dia dan keluarga diberikan perpanjangan visa oleh pemerintah Saudi. Visa yang sudah mati selama 2,5 tahun bisa diaktifkan kembali.

-
Habib Rizieq Shihab saat berada di Saudi. (Youtube)

 

Rizieq mengklaim catatan overstay selama berada di Arab Saudi menurutnya hilang karena pengaktivan visa yang baru. "otomatis denda (overstay) juga tidak ada," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X