Tidak hanya manusia yang kini wajib menggunakan masker saat berada di mana saja, jam gadang ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pun kini tertutup kain putih layaknya menggunakan masker.
Tujuan penutupan kain putih tersebut, supaya masyarakat tidak berkerumun pada malam pergantian tahun.
Selain menutup seluruh obyek wisata di kota tersebut, Pemerintah Bukittinggi juga menyelimuti menara Jam Gadang, yang menjadi daya tarik wisatawan.
Sehingga detik-detik pergantian tahun tidak bisa dilihat oleh warga yang ingin merayakan tahun baru di ikon wisata Bukittinggi tersebut.
Seperti yang terlihat dalam foto yang beredar luas di media sosial, jam gadang dan jam ke empat sisinya kami tutup dengan kain putih. Ini dilakukan mulai 31 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.
Ini menunjukkan ke masyarakat bahwa tidak boleh ada keramaian pergantian tahun. Pemerintah setempat pun juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengadakan tahun baru dan supaya tidak keluar rumah.
Banyak warganet memberikan komentar mereka, beberapa membuat guyonan, menyebut Jam Gadang ditutup kain putih agar tidak terinfeksi virus corona.
Bahkan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring pun turut berkomentar bahwa jam gadang pun memakai masker.
"Jam Gadang Bukittinggi pakai masker...?" tulis TIfatul dalam akun Twitter pribadinya.
Jam Gadang Bukittinggi pakai masker...?
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) January 1, 2021
*BakpoCaoeKo pic.twitter.com/3InMqn6K6W
“Jam Gadang merasa kedinginan hyung,” cuit akun lainnya.
“Kenapa dia pake rok,” tanya salah seorang warganet.
Terlepas dari guyonan warganet, strategi itu tampaknya efektif untuk mencegah kerumunan pada malam pergantian tahun dan Tahun Baru 2021.