Peneliti: Rekombinasi Virus Corona Diprediksi Bisa Mengurangi Efektivitas Vaksin

- Kamis, 25 Februari 2021 | 11:39 WIB
Vaksinator menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi gelombang II di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/2/2021). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Vaksinator menunjukkan vaksin Covid-19 Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi gelombang II di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/2/2021). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Kemungkinan rekombinasi atau gabungan dua varian virus corona penyebab Covid-19 yang membentuk varian baru bisa menyebabkan efektivitas vaksin Covid-19 berkurang.

"Varian baru yang terbentuk mungkin saja menyebabkan efektifitas vaksin menjadi berkurang," kata Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI Wien, mengutip Antara, Kamis (25/2/2021).

Ia menuturkan memang ada kemungkinan dua varian virus Corona SARS-CoV-2 hasil mutasi bergabung membentuk varian baru.

Baca Juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Ketahui Dampak Long Covid pada Anak-Anak

Sementara itu, ketika dua varian virus SARS-CoV-2 yang berbeda menginfeksi seseorang, meskipun cukup jarang terjadi, terdapat kemungkinan terjadinya proses yang disebut rekombinasi yaitu ketika kedua varian tersebut saling menukar beberapa gennya.

Proses rekombinasi itu dapat menyebabkan terbentuknya varian baru yang menggabungkan mutasi-mutasi dari kedua varian sebelumnya.

Tentunya rekombinasi varian virus itu menjadi tantangan dalam pengembangan vaksin ke depan.

Oleh karena itu, Wien menuturkan perubahan genom virus SARS-CoV-2, terutama yang menyebabkan perubahan struktur receptor binding domain (RBD) pada protein spike, harus selalu dimonitor misalnya dengan pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) agar apabila terjadi perubahan yang signifikan, perlu dibentuk vaksin baru yang mengacu pada perubahan tersebut.

Hal itu, ibarat vaksin influenza/flu yang harus diperbarui pada periode tertentu mengantisipasi adanya perkembangan virus yang menyebabkan efektivitas vaksin berkurang.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X