Waspada La Lina, Pemprov DKI Minta Lurah Siagakan Banjir hingga Longsor

- Minggu, 4 Oktober 2020 | 11:27 WIB
 Warga melintasi banjir di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Warga melintasi banjir di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dalam durasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Sabtu (3/10) sore hingga menjelang malam hari kemarin.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, menyampaikan, peringatan dini ini bersumber dari BMKG, agar masyarakat lebih waspada dan mempersiapkan diri.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat waspada dan menjaga diri dari hujan angin. Kami juga telah mengimbau kepada OPD terkait, para Camat dan Lurah daerah rawan banjir atau longsor agar turut mengantisipasi dengan menyiagakan PPSU dan Satgas Banjir / Dinas SDA Kecamatan. Masyarakat dapat menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020).

Imbauan tersebut perlu diketahui pula, berdasarkan pada keterangan tertulis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan bahwa hingga akhir September 2020 terpantau anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, mengungkapkan, BMKG Herizal dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Jika dilihat dari catatan historis, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya. Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X