Ritami ibu dari Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina tak kuasa menahan tangis mengetahui anaknya tengah berjuang untuk bisa selamat dari peperangan yang melanda Ukraina.
Saat ini invasi Rusia di tanah Ukraina memasuki hari ke-12, namun dari kisah pilu yang terjadi terdapat sembilan orang WNI bersasal dari Kota Binjai masih terjebak di Kota Chernihiv.
Satu dari sembilan warga Binjai yang terjebak itu adalah Muhammad Raga Prayuga.
Ia bersama rekannya merantau ke Ukraina sebagai buruh pabrik plastik sejak tiga tahun belakangan.
Sementara sang ibu, Ratimi sangat cemas mengetahui anaknya tidak bisa keluar dari Kota Chernihiv akibat serangan udara Rusia.
"Dia anak baik pak, jangan sampai terjadi apa-apa sama anak saya pak. Saya tidak punya harta apa-apa kecuali dia," kata Ritami.
Ritami mengatakan kalau anaknya saat ini tengah berjuang untuk bisa selamat di tengah gempuran bom udara. Dia mengaku tidak bisa tenang.
Itu dia ketahui saat melakukan video call dengan Raga. Bahkan video call itu dibagikan ke dalam media sosial mili Raga.
"'Lari, lari', sebelahnya bom. Bagaimana saya bisa tenang," kata Ritami menirukan teriakan anaknya usai menyaksikan video call yang dibagikan anaknya.
Padahal Ritami sudah menasehati anaknya untuk tidak membagikan video perjuangannya di tengah peperangan di Ukraina.
Namun Raga bersikeras. Dia sengaja membagikan video situasi terkini di kota Chernihiv, agar publik tau penderitaan mereka saat menyelamatkan diri dari gempuran peluru dan bom udara.
Ritami datang ke Balai Kota Binjai di Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Binjai Kota.