Sebuah stadion lazimnya dibangun sebagai fasilitas olahraga warga, tempat menyelenggarakan acara olahraga dan konser. Di dalam stadion biasanya terdapat lapangan atau area yang dikelilingi tempat berdiri atau duduk untuk penonton.
Namun tidak demikian dengan Kota Batu, Jawa Timur. Stadion Gelora Brantas yang biasanya berfungsi untuk olahraga sepakbola dan atletik, kini justru berubah fungsi menjadi tempat transaksi jual beli.
Pasalnya stadion di Jalan Sultan Agung Kelurahan Sisir itu kini jadi tempat relokasi bagi pedagang pasar pagi, yang sebelumnya berjualan di area parkir Pasar Besar Kota Batu di jalan Dewi Sartika Kelurahan Temas. Sejak 11 November 2021 lalu, sebanyak 1.097 pedagang pasar pagi resmi menempati area dalam stadion sebagai tempat baru mereka untuk berjualan setiap harinya, mulai dari pukul 00.00 - 08.00 WIB.
Para pedagang akan menempati stadion ini hingga 1,5 tahun ke depan.
Empat pintu stadion dibuka sebagai jalan masuk menuju Pasar pagi Stadion Gelora Brantas. Dua pintu ada di sisi barat stadion dan dua pintu lainnya di sisi timur stadion, sementara pintu utama stadion ditutup.
Sementara lahan parkirnya menempati area luar stadion bagian barat dan timur. Sedangkan untuk lahan parkir di dalam area stadion, menempati area sentel ban atau lintasan tepi lapangan.
Beralih fungsi jadi pasar tradisional, warga sekitar merasa resah, karena mereka tidak punya lagi tempat untuk berolahraga, karena Stadion Gelora Brantas merupakan stadion terbesar di Batu. Siswa Sekolah Sepak Bola juga terpaksa pindah tempat ke beberapa lapangan kecil di desa-desa sekitar.
Pemerintah memilih Stadion Gelora Brantas jadi tempat relokasi Pasar Besar Kota Batu karena aset Pemkot Batu yang paling luas dan mudah diakses oleh masyarakat memang berada di lokasi tersebut.
“Memang awalnya ada beberapa pilihan lokasi, contoh seperti di Jalan Sultan Agung. Tetapi jalan itu merupakan arus utama yang sering dilewati kendaraan besar, jadi tidak memungkinkan. Lalu jika ditempatkan di area Pasar Sayur Kota Batu, kita menilai lahannya tidak mencukupi. Apalagi sekarang pandemi, bisa-bisa pedagang malah meluber ke jalan raya,” ujar Kaero latif, Sekretaris Diskumdag Kota Batu.
Latif menjelaskan, saat ini, pedagang yang direlokasi baru pedagang pasar pagi saja. Sementara untuk pedagang di unit 1-5 akan dilakukan secara bertahap. Karena hingga saat ini, pembuatan kios semi-permanen yang dibangun diluar Stadion Gelora Brantas masih terus dikebut pengerjaannya.
Menurut Latif, dengan nilai kontrak mencapai Rp4,7 miliar, nantinya di area luar stadion akan dibangun sebanyak 1.136 kios yang masing-masing berukuran 2x2 meter.
Warga berharap Pemkot segera membangun ulang stadion dan memindahkan pasar ke tempat semestinya. Agar mereka punya tempat berolahraga dan menggelar acara olahraga seperti semula.
Berikut video karya Tim Indozone Creator Community, Hasan Syamsuri, yang merekam kondisi Stadion Gelora Brantas kala beraliih fungsi jadi pasar.