Harimau Sumatera Kembali Lagi Memasuki Pemukiman Warga Padang Lawas, Ini Penjelasan BBKSDA

- Selasa, 30 November 2021 | 16:54 WIB
alai Besar KSDA Sumatera Utara didukung Yayasan Parsamuhan Bodichitta Mandala Medan (YPBMM) lembaga mitra kerjasama Balai Besar KSDA Sumatera Utara serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas memasang 2 kandang jebak, masing-masing 1 dipasang di Desa
alai Besar KSDA Sumatera Utara didukung Yayasan Parsamuhan Bodichitta Mandala Medan (YPBMM) lembaga mitra kerjasama Balai Besar KSDA Sumatera Utara serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas memasang 2 kandang jebak, masing-masing 1 dipasang di Desa

Warga Padang Lawas menemukan jejak 2 individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Siraisan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas pada akhir Oktober dan awal November 2021 yang lalu. Tentunya kejadian itu membuat warga terkejut hingga cemas. 

Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah 6 Balai BKSDA Sumatera Utara, Darmawan, menjelaskan tetang Harimau yang kembali lagi masuk kepemukiman warga setempat. Dia katakan, saat itu petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi VI Kota Pinang pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan melakukan penghalauan/pengusiran dengan menggunakan jenduman dan mercon.

"Belum berakhir sampai di situ, si raja hutan kembali muncul menampakkan dirinya dan menimbulkan keresahan warga. Setelah menerima laporan dan informasi, Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang segera menuju lokasi di Desa Siraisan, pada Sabtu 27 November 2021," kata Darmawan, Selasa, (30/11/2021) 

Lanjutnya menjelaskan, bahwa di lokasi Tim berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Padang Lawas Arpan Nasution, anggota DPRD Padang Lawas H. Lokot Nasution, Kepala Desa Siraisan, Kepala Desa Pagaranbira Jae, Kepala Desa Siubdol Julu dan Kepala Desa Pagaranbira Julu

Usai berkoordinasi, dia katakan, tim mendapatkan informasi, bahwa harimau tersebut masih sering berkeliaran di sekitar Desa Siraisan, Desa Hutabargot, Desa Pagaranbira Jae dan Desa Siundol Julu, yang ditandai dengan jejak-jejak yang ada di sekitar desa. 

"Bukan hanya itu saja, beberapa orang warga, diantaranya Ahmad Dian Saputra Nasution serta Ipan, melihat langsung satwa dimaksud pada Kamis (25/11). Diperkirakan panjangnya sekitar 2 meter, tinggi sepinggang orang dewasa, jalannya lamban dan terlihat kurus. Diduga harimau tersebut dalam kondisi sakit," ungkapnya.

Selain itu, feses (kotoran) harimau terlihat berceceran disekitar Desa Huta Bargot. Katyanya, berdasarkan analisis Tim, feses terlihat tidak normal dan mencret. Dari feses tersebut diperkirakan harimau memakan tanah, sehingga Tim juga mengindikasikan harimau dalam keadaan sakit.

"Hasil kamera trap yang dipasang petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara pada awal November, terpantau/terekam adanya 1 (satu) individu Harimau Sumatera yang sedang berjalan dengan normal, namun terlihat kurus di Desa Huta Bargot," katanya.

Untuk menghindari terjadinya konflik dan hal-hal yang tidak diinginkan, Dikataknnya, Sekda Kabupaten Padang Lawas bersama anggota DPRD Padang Lawas, Kepala Desa Siraisan serta tokoh masyarakat memohon kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara agar dilakukan pemasangan kandang jebak. 

"Memenuhi permintaan ini, Balai Besar KSDA Sumatera Utara didukung Yayasan Parsamuhan Bodichitta Mandala Medan (YPBMM) lembaga mitra kerjasama Balai Besar KSDA Sumatera Utara serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas memasang 2 kandang jebak, masing-masing 1 dipasang di Desa Huta Bargot, pada Minggu (28/11) dan 1 lagi dipasang di Desa Pagaranbira Jae pada Selasa (30/11)," jelasnya mengakhiri. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X