Gubernur Maluku, Murad Ismail menegaskan tidak pernah berjanji punya program pembangunan infrastruktur atau program lain untuk warga Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
"Yang benar adalah saat melakukan kunjungan kerja ke daerah itu beberapa waktu lalu, saya hanya membawa program dan kegiatan kemudian kurang lebih ada Rp800 miliar di provinsi dan balai, lalu sekitar Rp406 miliar dibawa ke SBT," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (17/4/2021).
Penegasan ini menanggapi anggota DPRD asal dapil Kabupaten SBT Alimudin Kolatlena yang menagih janji Gubernur Maluku saat mengunjungi Kabupaten SBT.
Murad mengatakan anggaran Rp406 miliar untuk Kabupaten SBT sudah merupakan wujud kepedulian terhadap daerah tersebut.
"Jadi sampai saat ini semua permintaan saya perhatikan, apalagi pembangunan di Kabupaten SBT sekarang ini sangat signifikan, dan pihak balai juga mengakui bakal membangun jembatan yang bentangannya sekitar 500 meter. Jadi saya tidak ada janji di SBT," tandasnya.
Murad mengatakan bahwa dia memang dua kali kunker ke SBT, namun tidak pernah mengumbar janji, karena baginya janji adalah utang.
"Dalam APBD Perubahan maupun dari pusat semua dialihkan ke SBT. Jadi saya sampaikan kepada saudara Ali yang tidak mendukung saya menjadi Gubernur," tegasnya.
Murad juga mengungkit perolehan suara pada Pilkada Pilkada Gubernur - Wagub Maluku di Kabupaten SBT pada 2018, dimana yang memilihnya sangat kecil.
"Kalau di SBT saya hanya dapat 6 persen dari delapan Parpol pengusung. Namun, saya tidak pernah merasa benci sama masyarakat SBT. Parpol pengusung bicara banyak tetapi tidak maksimal kerja buat saya," ujar Gubernur.
Sindiran ini dibantah oleh Ali Kolatlena yang menegaskan dia sudah bekerja keras sesuai instruksi partai untuk memenangkan Murad dan Barnabas Orno di Pilkada 2018.
Namun, kala itu Bupati Seram Bagian Timur, Mukti Keliobas mendukung pasangan Said Assagaff - Andre Rentanubun, sehingga perolehan suara tidak maksimal.
