Atas Nama Investasi Bandara Kualanamu Dijual ke India, Dikelola Asing Akan Digugat

- Rabu, 24 November 2021 | 20:27 WIB
Kualanamu International Airport dijual senilai Rp85,6 triliun ke GMR India. (Instagram/ap2_kualanamu)
Kualanamu International Airport dijual senilai Rp85,6 triliun ke GMR India. (Instagram/ap2_kualanamu)

PT Angkasa Pura II rencananya akan digugat terkait penjualan kepemilikan Kualanamu International Airport kepada pihak asing yakni GMR Airports Consortium senilai Rp85,6 triliun (kurs Rp14.268 per dolar).

Penjualan tersebut termasuk investasi kerjasama antara mitra strategis selama 25 tahun sebesar Rp15 triliun. 

"Kita prihatin, Sumut ini milik kita. Kalau Kualanamu full dikelola India kita pastikan akan gugat. Saya gak terima nyawa saya, naik pesawat dikelola sama asing. Kita tidak pernah mau begini modelnya," kata praktisi hukum Rinto Maha kepada Indozone, Rabu (24/11/2021).

Rinto mengatakan tidak anti terhadap investasi asing, namun Bandara merupakan objek vital yang harusnya dikelola oleh anak bangsa sendiri, bukan malah diberikan pengelolaan kepada asing.

Baca juga: Bandara Kualanamu Dijual ke Perusahaan India Rp 85,6 Triliun, Warga Sumut Protes

-
Bandara Kualanamu kepemilikannya dijual ke GMR Airports Consortium. (Instagram)

 

"Apapun latar belakang kita, kampung kita jaga kalau orang lain masuk. Bandara Kualanamu itu jelas-jelas milik masyarakat Sumatera Utara," katanya.

Persoalannya pengelolaan bandara itu menyangkut dengan keamanan dan kenyamanan pengguna bandara yang mayoritas dipergunakan oleh warga Sumut.

"Kan kita yang bayar pajak. Lalu pemerintah ganti pajak-pajak tadi dengan pembangunan. Salah satunya dengan dibangunnya bandara Kualanamu. Kenapa kita diam saat itu dikelola asing. Ini riskan. Apakah kita tidak berpikir ada sabotase atau spionase? Kita jaga lah itu," katanya.

-
Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara. (Instagram)

 

Harusnya kata Rinto, pihak AP II mengajak terlebih dahulu masyarakat Sumut apakah bisa berkontribusi untuk bisa mengelola Bandaranya sendiri.

Dia khawatir ada kepentingan lain dibalik penjualan kepemilikan di Bandara Kualanamu.

"Kenapa Bandara Kualanamu yang jelas-jelas milik masyarakat, dibangun di tanah Sumatera Utara harus jauh-jauh dikelola asing sampai ke India sana. Bisa nggak AP II tanya ke masyarakat Sumut, kan banyak yang kaya-kaya di Indonesia ada di Medan ini. Harusnya mereka tanya dulu kepada yang punya tanah," katanya.

Diketahui kerjasama bisnis dalam skema joint venture company, tetap menempatkan PT Angkasa Pura II memiliki saham 51 persen, sisanya dimiliki GMR Airports Consortium.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X