Jika Masyarakat Tetap Nekat Mudik, Indonesia Bisa seperti India

- Rabu, 21 April 2021 | 10:51 WIB
Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta. (ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan agar masyarakat dapat mematuhi larangan mudik yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.

Sebab menurutnya Indonesia bisa mengalami ledakan kasus Covid-19 seperti India jika masyarakat tak patuh. Ada baiknya menurut ledakan kasus Covid-19 di India bisa dijadikan sebuah pelajaran.

“Nah, untuk mencegah meledaknya kasus Covid-19 di Tanah Air, khususnya mendekati hari Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, bangsa Indonesia harus menjadikan kasus Covid-19 di India sebagai pelajaran,” kata Rahmad, Rabu (21/4/2021).

“Sebab, jika masyarakat abai dan tak peduli terhadap protokol kesehatan, kasus di India bisa juga terjadi di Indonesia,” tambahnya.

Pemerintah sendiri dalam hari Idul Fitri, sudah melakukan larangan mudik. Namun tetap harus diwaspadai potensi mudik di luar ketentuan yang resmi. Apalagi berkaca dari pengalaman sebelumnya, meski ada larangan, tetap saja ada upaya masyarakat untuk mudik bersama. 

“Bayangkan bila ada jutaan warga yang mudik sebelum tanggal 6 Mei, sesuai ketentuan, bisa-bisa penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali,” urainya.

Untuk mengindarkan ledakan covid-19,  menurut Rahmad perlu langkah dan antisipasi nyata dari  pemerintah  pusat hingga daerah bahkan juga dari seluruh eleman masyarakat. 

Baca Juga: Viral Pria Tanya Kepanjangan SD ke Anak-Anak, Jawabanya "Sekolah Dihapus"

Mulai dari dengan gotong royong dimana diharapkan sadar dan mau mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik ditahun ini. Karena sesungguhnya bila masyarakat abai terhadap ketentuan pemerintah, pandemi bisa meledak setiap saat.

“Selanjutnya kepada masyarakat dan pemerintahan desa maupun  daerah tujuan mudik, perlu melakukan langkah-langkah tegas, menghalau warga yang tetap nekad mudik bersama. Aparat desa bekerja sama dengan aparat keamanan  negara harus berani melarang pemudik memasuki wilayah tujuan mudik. Bila tetap nekat, ya disuruh pulang kembali,” beber dia.

Politikus PDIP ini melanjutkan, pemerintah pusat dan daerah harus secara terus menerus mensosialisasikan apa resikonya jika tetap memaksakan diri untuk mudik ke kampung halaman. Pemerintah harus menggelorakan kewaspadaan, jangan sampai sampai ledakan kasus baru Corona naik seperti yang terjadi di India. 

Rahmad meyakini bila sosialisai ini dilakukan secara masif kepada masyarakat serta ditambah adanya ancaman bahwa warga yang mudik ditolak diharapkan bisa membuat calon pemudik akan berpikir duakali untuk mudik lebaran tahun ini.

“Harus digaris bawahi, janganlah merasa pandemi sudah aman saat ini. Meski vaksinasi sudah dilakukan, tapi pandemi belum bisa dikendalikan. Sekali lagi, belajar dari kasus di India, ya pemerintah pusat dan daerah dan semua masyarakat jangan lengah, jangan abaikan protokol kesehatan. Pemerintah dan masyarakat tetap wajib melakukan 5 M,” tandasnya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X