Seorang lurah di Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, Banten diduga melakukan pungli alias pungutan liar kepada anak yatim.
Lurah yang bernama Tamrin itu meminta uang Rp250 ribu kepada anak yatim untuk pembuatan surat ahli waris. Sang paman kemudian mendatangi Tamrin untuk menanyakan soal pungutan tersebut.
"Assalamualaikum, pagi Pak. Ini keponakan saya. Barusan laporan, kan perlu tanda tangan buat surat keterangan waris. Kemarin orang tuanya meninggal. Katanya nggak bisa. Ada fee-nya ya Pak?" kata paman anak yatim itu, dikutip Jumat (6/8/2021).
"Sudah, ya ada itu mah. Sedikit saja, ya ngasih duit lah," ucap lurah bernama Tamrin.
"Maksudnya buat apa pak fee-nya? Tadi bilangnya Rp250 ribu, itu buat apaan maksudnya, karena itu setahu saya gratis Pak di semua kelurahan," tanya pamannya.
Menurut paman anak yatim itu, pembuatan surat ahli waris seharusnya gratis. Namun, Tamrin mengatakan ada biaya pembuatan. Namun, kemudian dia meralat bahwa uang tersebut bersifat sukarela.
"Bapak kan ibaratnya aparat. Ini masih kecil-kecil Pak. Masih butuh biaya, kalau memang gratis ya jangan ada nominalnya. Ya seikhlasnya saja," lanjut sang paman.
"Ya sudah seikhlasnya saja," balas lurah tersebut.
"Ada Rp20 ribu? Ya udah kasih," kata paman tersebut kepada keponakannya.
Video tersebut pun viral dan menuai kecaman dari netizen.
Setelah viral, Lurah Paninggilan Utara mengaku bahwa apa yang dilakukannya hanyalah bercanda semata.
"Guyonan saja, sebenarnya. (pungli) itu enggak ada. Tapi dianggap serius," dalihnya.
Dia mengaku sebenarnya sudah menandatangani surat ahli waris tersebut saat direkam. Sementara itu, Camat Ciledug Syarifudin mengatakan sudah memanggil Tamrin untuk dimintai klarifikasi soal dugaan pungli.
