Terungkap Sosok Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Bocah di Bantul, Masih Muda

- Jumat, 30 April 2021 | 18:36 WIB
Naba Faiz Prasetya (9 tahun), bocah yang tewas keracunan lontong sate. (Ist)
Naba Faiz Prasetya (9 tahun), bocah yang tewas keracunan lontong sate. (Ist)

Kasus lontong sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (9 tahun), seorang bocah laki-laki di Padukuhan Salakan, RT 07, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, mulai menemui titik terang.

Ternyata, pemesan sate tersebut adalah seorang perempuan. Menurut Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, perempuan tersebut ciri-cirinya masih muda, berusia sekitar 20-25 tahun, tinggi 160 sentimeter.

Wanita itu merupakan orang yang memberi order kepada Bandiman, agar ayah Naba itu mengirimkan paket takjil berupa lontong sate kepada seorang warga bernama Tomi, yang alamatnya di Perumahan Bukit Asri Nomor FF01, Padukuhan Sembungan, Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan, Bantul.

"Jadi racunnya itu di bumbunya. Racunnya jenis C," ujar Ngadi kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Saat ditanya racun jenis C yang dimaksud, Ngadi hanya tersenyum. Menurutnya, racun C bisa ditemukan dengan mudah pada racun tikus.

Seperti diketahui, Bandiman, ayah dari korban yang bekerja sebagai driver ojek online, bertemu dengan seorang perempuan tak dikenal di depan Masjid Nurul Islam, Jalan Gayam Umbulharjo, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).

Tanpa memesan layanan lewat aplikasi, perempuan itu meminta Bandiman untuk mengantarkan paket berupa lontong sate ke rumah warga bernama Tomi.

"Bilang paket ini dari Pak Hamid nggih, Mas," ujar perempuan itu kepada Bandiman sembari menyerahkan ongkos kirim.

Saat itu, Bandiman sama sekali tidak merasa curiga. Ia menerima begitu saja permintaan dari perempuan tersebut dan meminta ongkos Rp25 ribu. Namun, oleh perempuan tersebut, ia justru diberi ongkos Rp30 ribu. Perempuan itu menolak diberi kembaliannya.

Ketika sampai di alamat tujuan, Bandiman tidak menemukan warga yang bernama Tomi. Ia kemudian menelepon Tomi, dan Tomi memberitahu bahwa ia sedang di luar kota dan meminta paket itu dikomunikasikan dengan istrinya yang ada di rumah.

Namun, istri Tomi menolak paket lontong sate tersebut karena merasa tidak kenal dengan orang yang bernama Pak Hamid.

"Yowis buat mas mawon, buat buka puoso," ujar wanita itu.

Di rumah, Bandiman langsung membuka lontong sate itu. Ia dan anak pertamanya pun sempat menyantap dua tusuk sate itu tanpa bumbunya, dan mereka tidak apa-apa. 

Namun nahas, anaknya yang kecil, yakni  Naba Faiz Prasetya, langsung keracunan begitu menyantap lontong sate itu dengan bumbunya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X