10 Tahun Berlalu, PBB: Suriah Masih Jadi "Mimpi Buruk Nyata"

- Jumat, 12 Maret 2021 | 01:19 WIB
 FOTO FILE: Gambar yang diambil dengan drone menunjukkan tenda pengungsi internal Suriah di pedesaan Aleppo Utara, Suriah 19 Desember 2020. Gambar diambil 19 Desember 2020. (photo/REUTERS/Mahmoud Hassano/File Foto)
FOTO FILE: Gambar yang diambil dengan drone menunjukkan tenda pengungsi internal Suriah di pedesaan Aleppo Utara, Suriah 19 Desember 2020. Gambar diambil 19 Desember 2020. (photo/REUTERS/Mahmoud Hassano/File Foto)

Saat memperingati 10 tahun konflik Suriah,  Sekjen PBB Antonio Guterres menyebutkan, negara tersebut menjadi "mimpi buruk yang nyata" di mana sebagian anak-anak tidak pernah sehari pun hidup tanpa perang dan 60 persen rakyat Suriah berisiko menderita kelaparan.

"Tidak mungkin untuk sepenuhnya menyelidiki tingkat kehancuran di Suriah, akan tetapi rakyat (Suriah) telah mengalami kejahatan tersadis yang disaksikan oleh dunia abad ini. Skala kekejaman itu menggetarkan hati nurani," kata Guterres dikutip dari REUTERS.

"Suriah mundur dari halaman muka. Namun, situasinya masih menjadi mimpi buruk yang nyata." katanya kepada awak media.

Baca juga: Duta Besar Jepang Mengenang Bantuan Indonesia Usai Gempa Tohoku 10 Tahun Lalu

Penindakan keras oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap demonstran prodemokrasi pada 2011 menyebabkan perang saudara, dengan Moskow mendukung Assad dan Washington mendukung kubu oposisi. Jutaan rakyat menyelamatkan diri dari Suriah dan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.

"Lebih banyak akses kemanusiaan yang diperlukan," kata Guterres pada Rabu. "Pengiriman bantuan lintas batas sangat penting  untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan di mana saja. Inilah alasannya saya berulang kali mendesak Dewan Keamanan agar mencapai konsensus mengenai isu genting  ini."

Dewan Keamanan PBB beranggota 15 negara pertama kali mengizinkan operasi bantuan lintas batas ke Suriah pada 2014 di empat titik. Tahun lalu DK mengurangi akses ke satu titik persimpangan dari Turki lantaran adanya penentangan dari Rusia dan China untuk memperbaruhi keempat titik itu..

Badan PBB itu dijadwalkan akan membahas lagi isu bantuan lintas perbatasan pada Juli.

Selama satu dekade terakhir, Dewan Keamanan terpecah tentang bagaimana menangani Suriah, dengan sekutu Suriah, Rusia dan China dibenturkan dengan anggota Negara Barat.

Rusia memveto 16 resolusi DK PBB terkait pengiriman bantuan ke Suriah dan didukung oleh China untuk sebagian besar suara tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X