Aksi unjuk rasa dalam memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan berujung ricuh.
Kericuhan bermula ketika sekelompok pria dari Brigade Muslim Indonesia (BMI) mendatangi para pengunjukrasa yang menyampaikan aspirasi mereka terkait masalah di Papua Barat dan isu LGBT di Indonesia.
Video yang merekam momen tersebut dibagikan Veronica Koman di Twitter.
Dalam video tersebut terlihat, seorang wanita muda memakai kemeja flanel warna merah ditunjuk-tunjuk oleh sejumlah pria.
"Kau Islam gak? hah? Kau Islam gak?" kata seorang pria.
Menurut Vero, saat peristiwa itu berlangsung, polisi hanya menyaksikan.
"Tepat setelah unjuk rasa # IWD2021 selesai, pengunjuk rasa Papua Barat dan LGBT diserang oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) sementara polisi hanya menonton," cuitnya.
Vero juga menyebut bahwa dua orang Indonesia yang mencoba melindungi orang Papua Barat ditangkap oleh polisi.
8/3/21 Makassar, Sulawesi
— Veronica Koman (@VeronicaKoman) March 8, 2021
Just after the #IWD2021 rally was finished, the West Papuan and LGBT protestors were attacked by Brigade Muslim Indonesia (BMI) while police were just watching.
Two Indonesians who tried to protect the West Papuans were arrested by police. pic.twitter.com/w8GwpUwcXh
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan peran perempuan menentukan majunya bangsa Indonesia ke depan karena selama ini khususnya di parlemen, para perempuan mampu mengambil peran strategis dalam pengambilan keputusan.
"Pameran foto-foto ini menunjukkan bahwa perempuan-perempuan ini mampu, kita bisa bersama bapak-bapak mengambil keputusan penting di parlemen," kata Puan saat membuka pameran foto dalam rangka Hari Perempuan Internasional di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/3/2021) dikutip dari Antara.
Pameran foto itu digelar Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia sejak 8-18 Maret 2021.
Puan mengatakan, dalam pameran foto itu ditampilkan peran dan kinerja perempuan-perempuan anggota MPR, DPR, dan DPD beserta dengan cerita saat foto tersebut diabadikan.
Menurut dia, masing-masing perempuan anggota parlemen memberikan tiga foto untuk dipamerkan dalam acara tersebut.