Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dinilai ikut andil memecat adik iparnya dari posisi Ketua Harian DPD Golkar.
James Arthur Konjongian (JAK) suami dari Michaela Elsiana Paruntu (MEP) alias Mikha Paruntu meminta partai Golkar bersikap bijak menyelesaikan masalah pribadinya.
“Saya berharap, proses ini bisa dilihat partai bukan sebagai kasus korupsi atau kejahatan berat. Ini bagian dari kehidupan saya, dan partai harus membedakan mana urusan organisasi partai dan kehidupan pribadi,” kata James Arthur Konjongian (JAK) melalui pernyataan tertulisnya seperti yang dikutip INDOZONE, Kamis (28/1/2021).
Partai Golkar (PG) memberhentikan JAK dari jabatannya sebagai Ketua Harian DPD I PG Sulut, Selasa (27/1/2021).
Keputusan tersebut merupakan hasil rapat pimpinan harian terbatas yang dipimpin oleh Ketua DPD I PG Sulut, Christiany Euginia Paruntu (CEP) kakak kandung dari Mikha Paruntu.
Diketahui JAK tepergok istrinya, Mikha yang merupakan Calon Bupati Minahasa Selatan (Minsel) 2020 saat berduaan dengan wanita diduga selingkuhannya Angel Sepang di dalam mobil Honda BRV DB 1513 BJ.
Dalam video yang beredar pasangan suami istri (pasutri) ini bersitegang di tempat publik. Mikha meminta suaminya menurunkan wanita perebut suami orang (pelakor) yang dibawa dalam mobil.
Belakangan JAK meminta maaf kepada istrinya atas peristiwa yang telah terjadi. Bahkan dia juga meminta maaf kepada publik Indonesia karena telah membuat malu keluarga besarnya.
"Saya minta maaf kepada istri tercinta dan seisi keluarga dan kepada seluruh rakyat Sulawesi Utara dan Indonesia," kata JAK melalui pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan, Rabu (27/1/2021).
JAK mengaku apa yang terhadi padanya hingga menjadi sorotan publik merupakan tanggung jawabnya pribadi sebagai kepala keluarga.
“Semua ada konsekuensi. Peristiwa ini menjadi renungan batin bagi pribadi saya, istri saya dan semua yang terkait,” bebernya.
Sementara itu terkait dengan pemecatan dirinya dari jabatan Ketua Harian DPD Golkar Sulawesi Utara, dia ingin partai melihat jernih persoalan keluarga dan partai.
