Intensitas Siklon Tropis Seroja Meningkat, 4 Provinsi Ini Diminta Waspada

- Kamis, 8 April 2021 | 17:36 WIB
Ilustrasi petir. (Pexels/Philippe Donn)
Ilustrasi petir. (Pexels/Philippe Donn)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Siklon Tropis Seroja memberikan dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di empat provinsi.

Adapun empat provinsi yang terdampak dari Siklon Tropis Seroja adalah keempat wilayah tersebut meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Selain hujan lebat, gelombang setinggi 2.5 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa, Samudera Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Kemudian tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Kamis (8/4/2021).

Raditya memaparkan, berdasarkan analisa BMKG pada Kamis (8/4/2021) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja telah berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 16.3 LS, 112.6 BT, atau sekitar 890 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.

“Apabila dilihat dari perkembangan arah geraknya, siklon tropis ini cenderung bergerak menuju ke barat-barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 29 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia. Adapun kekuatannya terpantau 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa,” tutur dia.

Selanjutnya, kata Raditya, menurut prediksi BMKG dalam kurun waktu 24 jam atau pada Jumat (9/4) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja akan berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 18.7 LS dan 110.4 BT, atau sekitar 1.120 kilometer sebelah selatan barat daya Denpasar dan dipastikan menjauhi wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Menkes Klaim Indonesia Urutan ke-8 Negara Tercepat Lakukan Vaksinasi Covid-19

“Adapun kekuatannya diperkirakan akan mencapai 55 knots atau mencapai 100 kilometer per jam dengan tekanan 982 hPa,” urainya.

Melihat adanya hasil analisa dan prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG tersebut, maka pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk ke depannya.

“Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi segala sesuatu dalam kaitan potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X