Janin di Kandungan Meninggal dalam Perut, Kejamnya RS Makassar Tolak Persalinan Ibu Muda

- Rabu, 17 Juni 2020 | 11:19 WIB
Ervina, wanita yang bayinya meninggal dalam kandungan karena kadung tak dilayani oleh dua rumah sakit di Makassar yang mengharuskan tes Swab terlebih dahulu. (Foto: Istimewa)
Ervina, wanita yang bayinya meninggal dalam kandungan karena kadung tak dilayani oleh dua rumah sakit di Makassar yang mengharuskan tes Swab terlebih dahulu. (Foto: Istimewa)

Seorang ibu harus kehilangan janin yang dikandungnya akibat tiga rumah sakit menolak memberikan layanannya karena diharuskan mendapatkan tes swab PCR.

Padahal ibu hamil itu harus mendapatkan tindakan cepat dari petugas medis yang harusnya memberikan perawatan.

Adalah Ervina Yana (30) harus menerima kenyataan pahit, janinnya meninggal dalam kandungan karena tak mendapat tindakan cepat dari tiga rumah sakit.

Bahkan di rumah sakit terakhir setelah janinya meninggal pun, anak dalam kandungan yang sudah wafat pun tidak bisa dikeluarkan sebelum ada hasil tes swab PCR. 

Berawal saat korban memeriksakan kandungan di Rumah Sakit Stella Marris Makassar. Dia sudah mendapatkan tanda-tanda bahwa dia akan melahirkan.

Dari keterangan yang diterima Indozone.id, Ervina ditolak bersalin karena tak mampu membayar biaya tes Swab (PCR).

Pihak rumah sakit beralasan, Ervina baru bisa dilayani kalau sudah menjalani tes Swab yang biayanya mencapai Rp 2,3 juta.

Karena tak dilayani, Ervina kemudian ke Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, berharap rumah sakit milik pemerintah itu berbaik hati menolong.

-
Petugas melakukan swab test atau tes usap. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

 

Namun, rumah sakit plat merah itu pun rupanya setali tiga uang dengan RS Stella Marris.

Karena berlarut-larut tak dilayani, bayi dalam kandungan Ervina tak lagi bergerak. Buah hatinya berhenti menedang perutnya. Ervina mulai panik dan sedih, namun dia tetap berusaha berpikiran positif.

Setelah mondar-mandir ke sana kemari, akhirnya ada juga rumah sakit yang menerimanya bersalin dengan biaya tes Swab yang lebih murah, yakni Rp 600 ribu. Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda. 

Sayangnya, saat dideteksi dengan alat persalinan, bayi Ervina sudah tak lagi bernyawa di dalam rahimnya. Ervina pun sangat sedih dengan kenyataan pahit itu.

Seandainya kebijakan pemerintah bisa dipermudah, ibu itu bisa langsung dilayani dan bayinya akan lahir dengan selamat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X