Enggan Tutup Gereja di Tengah Pandemi Corona, Pendeta di AS Ini Diamankan Polisi

- Selasa, 31 Maret 2020 | 11:57 WIB
Pendeta Rodney yang tak mau tutup gereja di tengah corona. (JOY News)
Pendeta Rodney yang tak mau tutup gereja di tengah corona. (JOY News)

Untuk menekan angka penyebaran virus corona, pemetrintah dari berbagai negara menerapkan kebijakan untuk berdiam di rumah.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak membuat dan datang ke acara yang dihadiri oleh banyak orang.

Bahkan, kegiatan keagamaan yang biasanya dilakukan secara beramai-ramai, ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, aturan ini tak diterapkan oleh seorang pendeta di Florida, Amerika Serikat.

-
Rodney, pendeta yang tak mau tutup gereja saat corona. (Hernando County Detention Center/Handout via REUTERS)

Pendeta bernama Rodney Howard Browne dari Megachurch River at Tampa Bay Church di Tampa, Florida ditangkap polisi karena menolak untuk menutup gereja.

Tak hanya itu, Rodney tetap menggelar kebaktian yang dihadiri oleh ratusan orang. Padahal, pemerintah telah memerintahkan untuk menutup semua gereja.

Dilansir dari Reuters, Rodney ditangkap oleh polisi pada Senin (30/3/2020).

Satu hari sebelumnya, tepatnya pada Minggu (29/3/2020), Rodney melakukan dua kali Misa selama 3,5 jam. Ia bahkan mendatangkan sejumlah jemaat dari luar kota dengan memakai bus.

Menurut Sherrif Hillsborought Country, Chad Chronister, Rodney sudah melanggar perintah darurat kesehatan di tengah pandemi virus corona, yang melarang warga untuk berkumpul lebih dari 10 orang.

Rodney diamankan oleh polisi di rumahnya, dan sempat di penjara sebelum akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

"Tindakan cerobohnya meremehkan nyawa manusia, menyebabkan ratusan orang jemaatnya dalam risiko dan ribuan warga yang berinteraksi dengan mereka pekan ini dalam bahaya," ujar Chronister.

Chronister mengungkapkan, sebelumnya mereka sudah memperingatkan untuk tidak menggelar Misa. Namun, larangan ini malah diabaikan.

Padahal, gereja yang digunakan oleh Rodney dan memiliki 4.000 jemaat sudah biasa melakukan Misa secara online atau lewat televisi.

Dilansir dari CNN, Rodney mengaku akan terus membuka gereja dan tak akan menutupnya hingga hari kiamat tiba, meskipun ada virus corona.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X