Menko Luhut Ungkap Masalah Utama Candi Borobudur Kelebihan Pengunjung

- Sabtu, 13 Maret 2021 | 09:47 WIB
 Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungan kerjanya ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur. (ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungan kerjanya ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur. (ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa masalah utama yang tengah dihadapi Candi Borobudur adalah tekanan besar terhadap struktur candi karena kelebihan kunjungan wisatawan.

Diketahui, pengunjung Candi Borobudur pada 2019 tercatat mencapai lebih dari 3,3 juta orang atau setara dengan 8.000 orang per hari. Padahal, berdasarkan hasil studi Balai Konservasi Borobudur mengatakan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya.

"Maka dari itu, akan diimplementasikan wisata berkualitas di Borobudur, dengan menjadikan Rencana Induk 1979 sebagai acuan bagi Rencana Induk Pariwisata yang terbaru," kata Menko Luhut dalam kunjungan kerjanya ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur, Jumat (13/3), seperti dilansir Antara.

Pada kunjungan tersebut Menko Luhut didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem A Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Magelang Zaenal Arifin, Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, dan Direktur Jendral Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

Bersama rombongan Menko Luhut mengunjungi titik-titik pembangunan yang terdiri atas Kampung Seni Borobudur, Kembanglimus Community Center, Gerbang Palbapang, Kawasan Candi Pawon, Concourse Candi Borobudur, dan Lahan Otorita.

Kemudian, ia pun mengajak Kemendikbud, Kementerian PUPR, Kemenparekraf, serta Kementerian BUMN untuk bersama-sama menindaklanjuti peningkatan potensi wisata berkualitas di DPSP Borobudur melalui Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan.

"Berdasarkan rapat koordinasi sebelumnya, isu, dan tindak lanjut yang menjadi perhatian adalah aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan nilai pariwisata di Borobudur," imbuh Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (13/03).

Menko Luhut menjelaskan aksesibilitas dan konektivitas meliputi jalan, akses transportasi, serta jaringan internet dan telekomunikasi. Sementara itu, penataan kawasan Candi serta kawasan homestay beserta listrik menjadi aspek amenitas yang akan menjadi fokus dalam peningkatan kualitas pariwisata di Candi Borobudur.

Selain itu, ia mengatakan bahwa akan ada peningkatan paket wisata dan ajang yang menjadi daya tarik atraksi.

"Untuk meningkatkan nilai kualitas wisata, kita juga perlu siapkan masyarakat dengan memberi pelatihan dalam bidang pariwisata, sehingga kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru," ujar Menko Luhut.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X