Ironis! SD Negeri Lain Kekurangan Siswa, Sekolah Ini Justru Kekurangan Guru

- Rabu, 31 Agustus 2022 | 19:10 WIB
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)

Sebuah ironi dunia pendidikan di Ponorogo, Jawa Timur, di saat banyak SD Negeri di Ponorogo tahun ajaran baru kemarin kekurangan siswa, kemudian disusul banyak SD Negeri bangunannya rusak. Kini ada SD Negeri di Ponorogo justru kekurangan guru

-
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)

SD Negeri 1 Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo yang memiliki 151 siswa justru hanya memiliki dua orang guru kelas. Satu guru pendidikan Agama Islam dan satu guru olahraga. Selebihnya ada satu kepala sekolah dan ada satu lagi staf sekolah atau tata usaha (TU) sekolah. 

“Total hanya ada empat guru saja yang ada di sekolah ini, satu kepala sekolah, dan satu staf,” kata staf sekolah, Lilik Dwi Atmoko, Rabu 31 Agustus 2022. 

-
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)

Lilik menuturkan jika SDN 1 Sriti mulai kekurangan guru sejak tahun ajaran baru 2022/2023. Dimana sejumlah guru yang sebelumnya sebagai guru honorer dan Guru Tidak Tetap (GTT) diterima menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sekolah lain.

Hal ini dikarenakan saat ada penerimaan lowongan PPPK pada SDN 1 Sriti tidak terdapat formasi. Sehingga sebagian besar guru yang sebelumnya menjadi GTT dan honorer daftar ke sekolah lain. 

-
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)

Akibatnya sekarang hanya tersisa empat guru saja yang sedianya mengajar dan harus rela merangkap untuk menjadi guru kelas. 

“Praktis wali kelas hanya ada dua, padahal idealnya harus ada enam guru kelas dan tiga guru mata pelajaran,” tutur Lilik. 

Senada dengan Lilik, Guru Pendidikan Agama Islam, Mohammad Khoirul Anam, menambahkan untuk mensiasati kondisi di sekolahnya. Sejumlah guru harus rela untuk merangkap menjadi guru kelas. Seperti yang ia alami, selain mengajar agama, dia juga harus mengajar kelas V. 

Kondisi ini juga dialami oleh guru lainnya yakni harus merangkap menjadi guru kelas dan juga harus rela menambah jam mengajar agar pendidikan di SD Negeri 1 Sriti tetap bisa berjalan. Bahkan untuk kelas I saat ini juga dirangkap dengan guru TK yang kebetulan bersedia untuk membantu mengajar. 

“Kendalanya kalau jadwal berbarengan, saat ditinggal anak-anak jadi ramai dan kurang kondusif,” ungkap Anam. 

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Ponorogo, Relelyanda Solekha Wijayanti, yang juga berkunjung ke SDN 1 Sriti, menambahkan pihaknya akan segera memanggil Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan. 

-
SD di Ponorogo, Jawa Timur kekurangan guru. (Z Creators/Gayuh Satria)

Apalagi dirinya juga mendapat laporan dari wali murid akan memindahkan sekolah anaknya jika tidak segera ada tambahan guru mengajar. 

Ia menyayangkan kondisi siswa yang harus terlantar dan tidak bisa mendapat pelajaran yang maksimal akibat kekurangan guru. Padahal SDN 1 Sriti merupakan sekolah inti sehingga menjadi rujukan sekolah untuk masyarakat. 

“Kasihan anak-anak banyak yang kosong pelajarannya, anak-anak hanya diberi tugas karena gurunya harus dobel mengajar di kelas lain,” pungkas Lely sapaan akrabnya. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X