Rusia Bantah Bantai Warga Sipil di Bucha Ukraina, Ungkap Fakta Janggal

- Senin, 4 April 2022 | 12:41 WIB
Relawan membawa kantong mayat di Bucha, Ukraina. (REUTERS/Stringer)
Relawan membawa kantong mayat di Bucha, Ukraina. (REUTERS/Stringer)

Militer Rusia dengan tegas membantah telah membantai warga sipil di Bucha, sebuah kota Ukraina di barat laut Kiev. Mereka juga mengungkap fakta janggal dari insiden memilukan tersebut. 

"Semua foto dan materi video yang diterbitkan oleh rezim Kiev, yang diduga dilakukan oleh militer Rusia di kota Bucha, wilayah Kiev, merupakan provokasi lain," kata Kementerian Pertahanan Rusia mengutip RT, Senin (4/4/2022).

Militer Rusia menegaskan bahwa pasukannya telah ditarik dari kota itu pada 30 Maret 2022. Selain itu, bukti kejahatan di Bucha muncul pada hari keempat setelah penarikan pasukan Rusia dan saat intelijen Ukraina dan perwakilan Televisi Ukraina tiba di kota tersebut.

“Selain itu, pada 31 Maret walikota Bucha, Anatoly Fedoruk, mengonfirmasi dalam sebuah video bahwa tidak ada militer Rusia di kota itu, bahkan tidak ada penduduk setempat yang ditembak di jalan-jalan dengan tangan terikat,” demikian pernyataan militer Rusia.

Minta Pertemuan Luar Biasa DK PBB

Moskow mendesak untuk mengadakan pertemuan luar biasa Dewan Keamanan PBB atas insiden di kota Bucha, Ukraina, kata wakil tetap Rusia di organisasi itu, Dmitry Polyansky, Minggu.

Baca juga: Tradisi Buka Puasa di Turki, Ratusan Ribu Orang Makan Gratis Sebulan Penuh!

“Mengingat provokasi terang-terangan oleh radikal Ukraina di Bucha, Rusia menuntut pertemuan Dewan Keamanan PBB diadakan pada Senin, 4 April. Kami akan mengungkap provokator Ukraina yang lancang dan pendukung Barat mereka,” kata Polyansky.

Rekaman grafis dari Bucha menunjukkan banyak mayat dengan pakaian sipil tergeletak di tengah jalan. Beberapa orang yang tewas dengan tangan terikat.

Sementara yang lain menggunakan ban lengan berwarna putih, yang biasa digunakan oleh pasukan Rusia dan warga sipil di daerah-daerah yang dikuasai Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengklaim itu adalah pembantaian yang disengaja oleh pasukan Rusia.

“Pembantaian Bucha disengaja. Rusia bertujuan untuk menghilangkan sebanyak mungkin orang Ukraina. Kita harus menghentikan mereka dan mengusir mereka. Saya menuntut sanksi G7 yang baru dan menghancurkan SEKARANG,”  tulis Kuleba di Twitter.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X