Politikus Partai Gerindra Fadli Zon turut mengomentari tewasnya seorang ustaz yang ditembak oleh orang tak dikenal di Jalan Gempol, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Sabtu petang (18/9/2021).
Anggota DPR RI itu mengaitkan penembakan itu dengan PKI dan Gerakan 30 September 1965 (G30S).
"Teror ini mengingatkan kita seperti aksi-aksi sepihak PKI jelang G30S/PKI 1965," kata Fadli Zon melalui akun media sosialnya pada Minggu (19/9/2021).
Fadli Zon juga menyampaikan belasungkawa atas tewasnya ustaz bernama Arman alias Alex tersebut.
"Innalillahi wainnailaihi raajiun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga Allahyarham Ustadz korban penembakan diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT," tulis Fadli.
Menurut para jiran tetangga, semasa hidupnya, Ustaz Arman dikenal sebagai sosok yang baik hati, ramah, dan murah senyum.
Ustaz Arman banyak menghabiskan waktu hidupnya dengan menjadi tukang pengobatan tradisional.
"Dia bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).
Di kompleks perumahan tempat tinggalnya, ustaz Arman juga didaulat sebagai ketua majelis taklim.
Menurut warga sekitar, pelaku penembakan mengenakan jaket ojol. Pelaku berboncengan naik sepeda motor bersama seorang rekannya yang juga memakai jaket ojol.
Ustaz Arman tewas setelah peluru bersarang di perutnya serta menembus pahanya.
Sebelum penembakan itu, si pelaku disebut-sebut oleh warga sudah mondar-mandir di rumah korban selama tiga hari berturut-turut sebelum melancarkan aksinya.
"Kalau kata pihak kakak atau adik ipar korban, pelaku di warung kopi itu duduk berjam-jam. Sampai tadi pun pas azan magrib dia duduk di situ. Pakai busana gojek. Dua-duanya pakai baju gojek," kata warga.
