3 Fakta Baru Polisi Tembak 2 Warga di Tol Bintaro hingga 1 Tewas, Korban Ngaku Wartawan

- Selasa, 30 November 2021 | 18:07 WIB
Ilustrasi polisi menembak. (Antara)
Ilustrasi polisi menembak. (Antara)

Kasus polisi menembak dua warga sipil di Exit Tol Bintaro Lingkar Luar Jakarta, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Jumat malam (26/11/2021) mulai menemui titik terang.

Pelaku penembakan ternyata adalah seorang polisi perwira berinisial Ipda OS, anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Ipda OS menembak dua orang, dan salah satu di antaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat luka tembak di bagian perut.

Berikut tiga fakta baru yang telah Indozone rangkumkan untuk pembaca.

1. Salah Satu Korban Mengaku Wartawan

-
Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait kasus pengeroyokan pelaku ormas PP dan penembakan di Tol Bintaro. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Dua orang yang ditembak oleh Ipda OS masing-masing berinisial PP dan MA. Yang meninggal dunia adalah PP, sedangkan MA masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Salah satu dari mereka sempat mengaku wartawan sebelum ditembak oleh Ipda OS.

"Iya, mengaku (sebagai wartawan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat konferensi pers hari Selasa (30/11/2021).

Zulpan menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Ipda OS kini masih diperiksa secara intensif oleh Propam Polda Metro Jaya, dan Divisi Propam Mabes Polri.

"Ini sudah diamankan dan dalam tahap pemeriksaan kasus ini untuk mengungkap motif dari pada hal tersebut," jelas Zulpan.

2. Ipda OS Belum Jadi Tersangka

-
Ilustrasi polisi menembak. (Antara)

Ipda OS sejauh ini belum ditetapkan sebagai tersangka karena belum ditemukan dua alat bukti.

"Saat ini yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka. Kenapa? Karena untuk tetapkan tersangka harus minimal dua alat bukti. Peristiwa penembakan benar terjadi. Peristiwa itu menyebabkan orang meninggal benar terjadi, tapi maksud tujuan pelaporan masih didalami," kata Zulpan.

3. Ipda OS Beralasan Melindungi Warga Inisial O

-
Ilustrasi polisi menembak. (Antara)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, Ipda OS mengaku terpaksa menembak dua warga sipil itu dengan alasan mendapat laporan dari seorang warga berinisial O.

Warga berinisial O itu mengaku diikuti oleh kedua korban mulai dari Sentul, Bogor.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi saat ini, peristiwa itu dilatarbelakangi adanya masyarakat yang merasa dirinya terancam. Kenapa terancam? Karena orang tersebut, si pelapor, diikuti dari satu hotel di Sentul, diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena dirinya merasa terancam, maka orang tersebut melapor ke polisi," ujar Tubagus.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X