Sejumlah plafon ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Joyotakan 59, Serengan, Solo, Jawa Tengah rusak dan jebol sejak Oktober lalu. Penyebabnya diduga akibat atap bocor dan kayu rapuh karena dimakan rayap. Akibatnya hanya satu ruang kelas yang bisa berfungsi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kerusakan paling parah terjadi di ruang kelas 3. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk KBM, para siswa terpaksa dipindahkan di kelas lain. Para siswa juga hanya bisa melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) seminggu sekali karena pihak sekolah melakukan sistem bergilir PTM sekali tiap pekan.
Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas terkait dan direspon cepat oleh Pemkot Solo. Namun karena masih dalam masa pandemi Covid-19, dana pembangunan sekolah dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Solo.
Menurut Kepala SDN Joyotakan 59, Supatmi, sekolah terakhir direnovasi tahun 2005 silam. Rencananya pembangunan total akan dilakukan awal Januari 2022 mendatang. Seluruh bangunan akan dirubuhkan terlebih dulu baru nantinya dibangun ulang.
“Selama ini dibangun nanti anak-anak kami carikan tempat terdekat, rencananya di SD Mijipinilihan. Kami sudah berkomunikasi tapi belum tahu kapan akan ke sananya.” Ungkap Supatmi saat ditemui Tim Indozone Creator Community di SDN Joyotakan 59 Rabu (15/12/2021).
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga telah mengecek kerusakan atap Sekolah Dasar Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021). Ia menyampaikan bahwa perbaikan sekolah akan menjadi prioritas pada Januari 2022, agar sekolah dapat segera digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Tim Indozone Creator Community, Is Ariyanto, sempat merekam video kondisi terkini SDN Joyotakan ini untuk Indozone.