Biden Janji Kerjasama Rekontruksi Gaza, Tapi dengan Otoritas Palestina, Bukan Hamas

- Jumat, 21 Mei 2021 | 13:26 WIB
Joe Biden (Kiri) saat menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat bersalaman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah Tepi Barat, Rabu (9/3/16). (REUTERS/Debbie Hill/Pool/cfo/1)
Joe Biden (Kiri) saat menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat bersalaman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kota Ramallah Tepi Barat, Rabu (9/3/16). (REUTERS/Debbie Hill/Pool/cfo/1)

Presiden AS Joe Biden pada Kamis (20/5/2021) menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Namun ia akan bekerjasama dengan otoritas Palestina, bukan dengan Hamas yang masih diyakini sebagai teroris.

Hal itu ia sampaikan saat memuji kesepakatan untuk mengakhiri 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas yang menguji keterampilan negosiasinya, seperti yang dikutip dari Reuters.

Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerja melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya "untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza.

Dia bersikeras bahwa bantuan rekonstruksi akan diberikan dalam kemitraan dengan Otoritas Palestina dan bukan dengan Hamas, yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: FOTO: Aksi Solidaritas Untuk Palestina di Semarang

Otoritas Palestina, yang dijalankan oleh Presiden moderat Mahmoud Abbas, hanya mengatur sebagian dari Tepi Barat yang diduduki, sementara Hamas memegang kekuasaan di Jalur Gaza.

"Kami akan melakukan ini dalam kemitraan penuh dengan Otoritas Palestina - bukan Hamas - dengan cara yang tidak mengizinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya," kata Biden.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke wilayah Timur Tengah dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan rekan-rekan Israel, Palestina dan regional untuk membahas upaya pemulihan dan "bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina."

Perjanjian gencatan senjata tersebut menyusul aktivitas diplomatik yang intens selama berhari-hari yang memberikan ujian terhadap kemampuan Biden dan para pembantu keamanan nasionalnya untuk membantu menyelesaikan konflik yang bisa berubah menjadi perang yang berkepanjangan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X