Disdik Kota Bogor Loloskan 200 Sekolah Ikut Uji Coba PTM Mulai Senin

- Minggu, 3 Oktober 2021 | 01:54 WIB
Sejumlah siswa memakai masker saat simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMPN 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). (photo/ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/ilustrasi)
Sejumlah siswa memakai masker saat simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMPN 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021). (photo/ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/ilustrasi)

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor meloloskan 200 sekolah yang telah dinyatakan lolos asesmen dan verifikasi faktual untuk mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) serentak tingkat SMP dan SMA/SMK sederajat atau disebut pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) tahap I pada Senin (4/10).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi, dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Sabtu menyebutkan PTMT tahap I ini terdiri atas 44 sekolah SMP negeri dan swasta, 115 SMA/SMK, 30 madrasah dan 11 sekolah luar biasa (SLB).

"Insya Allah Senin (4/10), dari 200 sekolah itu, tapi ada beberapa sekolah mulai hari Rabu (6/10) karena mereka sedang asisten nasional berbasis komputer (ANBK)," kata Hanafi dikutip dari ANTARA.

Keputusan itu hasil rapat koordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) lainnya.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Disbud DKI Selenggarakan Pameran Batik Sebulan di Museum Tekstil

Hanafi menjelaskan, penentuan PTMT tahap I ini berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) dan verifikasi faktual terhadap ratusan sekolah itu, secara simultan dengan menggunakan instrumen yang sudah dikoordinasikan kepada para stakeholder.

"Untuk pelaksanaan tahap 2 akan dilaksanakan setelah ada evaluasi PTMT tahap 1," jelas Hanafi.

Dalam rangka kehatian-hatian dan keamanan serta keselamatan tahap I ini, maka guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin tidak diperkenankan untuk melaksanakan PTMT, namun mereka diperkenankan untuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Berdasarkan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sambungnya, kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus (surveilans) atas kemungkinan penyebaran COVID-19 di setiap satuan pendidikan, akan dilakukan secara tes sampling acak 10 persen dari sekolah yang melaksanakan PTMT.

Dengan begitu, apabila ditemukan kasus positif (COVID-19) memudahkan tracing dan testingnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X