Wanita Ini Cetak Rekor Dunia usai Bikin Lukisan Raja Arab Saudi Pakai Kopi Kadaluwarsa

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:34 WIB
Lukisan dari bubuk kopi kadaluwarsa. (Screenshot)
Lukisan dari bubuk kopi kadaluwarsa. (Screenshot)

Adalah Ohud Abdullah Almalki, wanita yang berhasil mencatatkan rekor dunia berkat lukisan mengagumkan miliknya. Almalki berhasil membuat lukisan terbesar di dunia hanya dengan menggunakan bubuk kopi. Atas prestasinya tersebut, ia pun mendapat penghargaan dari Guinness World Records.

Wanita yang berprofesi sebagai seniman tersebut memanfaatkan 4,5 kilogram bubuk kopi kadaluwarsa untuk lukisannya. Dengan bubuk kopi tersebut, ia berhasil menggambar Raja Arab Saudi pertama, Abdul Aziz bin Saud dan mantan pemimpin Uni Emirat Arab, Sheikh Zayed bin Sultan Al-Nahyan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ohud Abdullah Almalki, known as ‘The Artist of the Nation,’ marks an incredible milestone becoming the first Saudi woman to achieve a Guinness World Records title singlehandedly, the global authority on record-breaking achievements said. The Al Naseem neighbourhood product in Jeddah drew the largest coffee painting in the world using expired granules, illustrating seven renowned figures of Saudi Arabia and the neighbouring United Arab Emirates. . . . . . . . . . . #saudiarabia #saudiarabia???????? #saudiwomen #art #culture #painting #leadership #leaders #uae #riyadh #jeddah #royals ##guinness #guinnessworldrecord #happiness #ohudabdullahalmalki

A post shared by The Gulf Today (@gulftoday) on

Tidak mudah, Almalki mengatakan bahwa pembuatan lukisan tersebut memakan waktu hingga 45 hari. Lukisan tersebut bahkan harus dikerjakan secara nonstop.

“Butuh waktu sekitar 45 hari untuk mengerjakannya secara nonstop, dengan pengawasan dua saksi, rekaman video dan rekaman drone. Tujuan saya adalah untuk mengingatkan dunia tentang kesepakatan antara kedua negara selama berabad-abad,” ujar Almalki, dilansir Arab News.

Selain itu, Almalki juga membuat gambar-gambar kecil pemimpin jazirah Arab lainnya. Lukisan tersebut juga diberi sentuhan tradisional berupa garis-garis geometris Al-Sadu.

"Tujuan saya adalah untuk mengingatkan dunia pada entitas yang sudah berusia berabad-abad antara kedua negara," ujar Almalki.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X