Dinilai Hina Orang Papua, Guru Besar USU Ngotot Enggan Minta Maaf Lebih Mau Dipenjara

- Selasa, 2 Februari 2021 | 18:08 WIB
Profesor Yusuf Leonard Henuk. (Twitter)
Profesor Yusuf Leonard Henuk. (Twitter)

Guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) Profesor Yusuf Leonard Henuk dicecar mahasiswa asal Papua buntut cuitannya di Twitter yang menyandingkan foto aktivis hak asasi manusia (HAM) Natalius Pigai dengan seekor monyet.

Yusuf pun didemo oleh mahasiswa USU yang menuntutnya untuk dicopot sebagai dosen di USU karena dinilai tidak layak sebagai tenaga pengajar karena telah melakukan tindakan rasisme di media sosial.

"Saya tidak mau ada dosen seperti bapak di sini. Kita tidak bicara politik segala macam.Bapak sebagai guru besar USU. Di Twitter orang bukan tanya prof Yusuf nya, tapi dosen mana begitu. Orang tau bapak dosen USU," ujar seorang mahasiswi papua saat dipertemukan dengan Prof Yusuf di Kampus USU, Selasa (2/2/2021).

Mendapatkan serangan yang meminta dirinya untuk dicopot, Prof Yusuf pun berdalih kalau cuitan dirinya di Twitter menanggapi aktivis yang membela orang-orang Papua Veronica Koman yang disebutnya sebagai Lucifer.

dia membuat cuitan: TERBUKTI ORANG PAPUA MEMANG BODOH SOALNYA ORANG PAPUA DIANGGAP PINTAR SEPERTI @NataliusPigai2 BISA DIBODOHI OLEH SI LUCIFER @VeronicaKoman. SEMUA ORANG PAPUA DIKUASAI LUCIFER/IBLIS JADI MERUSAK IMAN KRISTIANI SEMUA. DIMANAKAH PERAN GEREJA PAPUA?".

Yusuf membantah kalau cuitan tersebut sebagai bentuk rasisme. 

"Klarifikasi saya kalau kamu lihat, dia ditujukan ke Lucifer (Veronica) Koman, dia selalu jual itu orang Papua. Jadi kamu jangan marah. Hasilnya sudah jalan di sana. Yang kamu bilang itu kita tunggu ahli bahasa, bukan kamu yang dari Papua kemudian kamu klarifikasi bilang saya salah. Saya tidak terima," katanya.

Katanya, proses hukum sedang ditangani oleh Polda Sumut dan sedang diteliti oleh ahli bahasa dan ahli IT terkait cuitan dirinya di Twitter.

"Jadi saya dengan ahli bahasa, bukan saya dengan orang Papua. Kalau tidak percaya lapor aja. Kan lebih bagus. Kalau saya kalah, kan saya punya nama. Kalau saya masuk penjara ya syukur lah. Saya bukan pencuri dan bukan korupsi besar-besaran," katanya.

Yusuf pun menganggap enteng laporan orang Papua terhadap dirinya dan ancaman penjara yang menunggu dirinya. Dia keukeh lebih baik dipenjara daripada harus meminta maaf.

"Paling ini penjara 3 tahun, tidak sampai. 6 bulan lah. Yang begini pasal 27 tidak sampai 6 bulan. Tapi saya sudah punya nama," sebutnya.

Yusuf juga mengaku tidak mau meminta maaf dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Saya tidak mau lah. Saya bukan anak kecil, mereka paksa saya minta maaf. Saya tidak akan minta maaf," beber Prof Yusuf.

Sebelumnya Prof Yusuf membikin heboh di Twitter usai menyandingkan foto komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dengan monyet yang sedang berkaca.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X