Curhat Wanita Ayahnya Sakit Asma Tapi Dianggap Pasien Covid oleh RS, Tangan & Kaki Diikat

- Senin, 14 Desember 2020 | 13:07 WIB
Sulis ceritakan kronologi ayahnya dianggap pasien Covid-19 oleh rumah sakit (Facebook/Sulis Tyowati Sidareja Kunci)
Sulis ceritakan kronologi ayahnya dianggap pasien Covid-19 oleh rumah sakit (Facebook/Sulis Tyowati Sidareja Kunci)

Seorang perempuan dengan akun Facebook Sulis Tyowati Sidareja Kunci, mengadu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo atas perlakuan rumah sakit terhadap ayahnya.

Wanita asal Gombong, Kebumen, tersebut menduga pihak rumah sakit memperlakukan ayahnya tidak layak dan disebut sebagai pasien corona atau Covid-19.

Sulis mengunggah video pengaduan tersebut pada hari Kamis (10/12/2020) dan kini telah dibagikan lebih dari 3 ribu kali.

"Bapak saya bukan corona,saya ingin cukup keluarga saya yg merasakan ini cukup keluarga saya yg menjadi korban jangan sampai ada korban lagi,menyesal saya benar2 menyesal bapak saya dimakamkan secara corona,semoga bapak gubernur Jawa Tengah bisa lebih tegas,bisa melihat rakyat kecil seperti kami," tulis Sulis di keterangan video.

Sulis menceritakan bahwa pada tanggal 25 November 2020, ayahnya yang memiliki riwayat penyakit asma, dilarikan ke rumah sakit dan dibawa ke IGD.

Alangkah kagetnya Sulis ketika sampai ke rumah sakit, dia malah melihat ayahnya terbaring di sebuah ruangan tertutup dengan kaki dan tangan terikat.

"Salah satu perawat rumah sakit bilang kepada saya, ibu tidak boleh masuk, hanya bisa melihat dari kaca karena takutnya bapak ibu corona," kisah Sulis.

"Tak ada anak yang akan tega melihat bapak sendiri di dalam ruangan, sementara kala itu bapak saya butuh untuk dituntun, sampai akhirnya saya tetap memaksa untuk masuk," lanjutnya.

Sore harinya, dokter menawarkan agar ayahnya dipindahkan ke ruang ICU dan nantinya keluarga bisa mengawasi dari balik kaca.

Baca juga: Meninggal karena Covid-19, Surat Terakhir Pasien Bikin Keluarga Nangis: Ayah Minta Maaf

Namun, rupanya sang ayah bukan dimasukkan ke ruang ICU, malah ke ruang isolasi. Tidak seperti penjelasan dokter, di dalam ruangan tersebut bahkan tidak ada jendela dan kaca.

"Langsung saya berontak seketika itu juga. Saya bilang ke perawat kenapa bapak saya diisolasi kan bapak saya belum tentu korona, hati anak mana yang akan tega meninggalkan bapak di umur 76 tahun di ruang isolasi sendiri, dengan tangan dan kaki terikat," ujarnya.

Sulis pun mengancam akan menuntut rumah sakit jika nantinya ayahnya tidak positif Covid-19, namun malah diperlakukan seperti pasien Covid-19.

Tapi, perawat malah menegaskan bahwa Sulis tidak akan bisa menuntut karena dia hanyalah "orang bawah".

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X