Anies Dipanggil Polda Metro Jaya, Tagar #NonAktifkanAnies Jadi Trending

- Selasa, 17 November 2020 | 11:03 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penuhi panggilan polisi di Polda Metro Jaya. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penuhi panggilan polisi di Polda Metro Jaya. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus hajatan Habib Rizieq Shihab (HRS) pagi ini. Sebelumnya, sebuah surat dari Polda Metro Jaya telah beredar di bagai media sosial terkait panggilan sang gubernur.

Adanya surat itu, tentunya membuat warganet di media sosial menjadi ramai. Apalagi setelah muncul berita pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar yang diduga terkait kecerobohan tidak menindak tegas kerumunan massa yang dilakukan Habib Rizieq CS.

Dua peristiwa inilah yang akhirnya menjadi perbincangan. Beberapa warganet pun menaikkan tagar #NonAktifkanAnies terkait peristiwa tersebut dan menjadi trending topic di Twitter.

-
Trending di Twitter #NonAktifkanAnies. (Twitter)

"Bukannya menindak, membubarkan acara pelanggaran hukum yang terjadi, Gubernur Jakarta ini malah datang menghadap HRS di lokasi terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Gubernur macam apa ini? Dibilang bodoh, pendukungnya marah. Dibilang culas, mrk ngamuk," cuit salah satu akun.

"#NonAktifkanAnies dia yang ngomong, dia yang berkunjung, dia juga yang kasih ijin," tulis seorang netizen.

"Menurutku amat sangat tidak adil kalau cuma polisi yang dicopot dari jabatannya. Seharusnya pemimpin daerahnya juga dicopot dong," tulis seorang netizen.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Metro, Anies Baswedan: Saya Datang Sebagai Warga Negara

Seperti diketahui, kegiatan hajatan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu berdampak panjang. Bahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana pun dicopot oleh Kapolri karena dinilai gagal menegakkan protokol kesehatan.

Polri pun mulai membidik perangkat kota mulai dari tingkat RT hingga Gubernur untuk dimintai klarifikasi perihal hajatan tersebut. Hajatan itu diketahui memang mengumpulkan banyak massa di tengah pandemi virus corona yang hingga kini belum menghilang dari Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X