Dede Sunandar merintis karirnya dengan menjadi seorang tuka sapu yang hanya diupah Rp13 ribu. Sebelum menjadi artis, ia harus melewati masa-masa sulit dalam hidup. Pria berusia 29 tahun ini berani mengadu nasib di Jakarta setelah mendapatkan tawaran bekerja dari temannya. Bahkan Dede hanya tamatan SMA paket C.
"Sekolah sampai SMA, cuma enggak lulus, paket C akhirnya. Terus teman nawarin, 'De, mau kerja enggak?' 'Kerja apaan?' 'Tukang sapu,' kata dia gitu. Ya sudah, deh, Dede terima aja, enggak apa-apa. Masuklah jadi cleaning service, tapi outsourcing," ucap Dede Sunandar di program Siyap Bos Trans 7.
Ia mengaku pernah dibayar sebagai tukang sapu yang diupak Rp 13.500 selama 8 jam. Jika lembur, barulah ia mendapatkan uang lembur.
"Kalau harian, cuma Rp 13.500 per 8 jam. Kalau misalnya kita lembur, itu ada uang lemburnya Rp 10 ribu," kenang Dede.
Namun, ia pun tak patah semangat. Ia harus bertahan hidup hanya dengan mengantongi uang Rp 750 ribu dalam sebulan.
"Bulanan kan cuma Rp 750 ribu kalau dihitung-hitung. Kalau ada lemburan, misal ikut OVJ dan Hitam Putih, tapi bukan ikut syuting, ya. Nyapu gitu, bisa (dapat) Rp 3 sampai 4 juta," bebernya.
Nasib Dede berubah saat dirinya diajak syuting dalam satu sketsa di program Opera Van Java untuk menjadi seorang penjual es doger. Sejak dari situ, ia lebih sering mendapatkan tawaran sebagai pemeran figuran di OVJ.
"Jadi extras tetap, jadi kalau giliran lagi lembur di OVJ, otomatis kerja juga di OVJ ikut syuting. Akhirnya nerima honor mulai dari Rp 150 ribu, teman cleaning service lainnya sempat cemburu. Ya, Dede dapatnya jadi... yang tadinya Rp 150 ribu, kadang-kadang kali 30, kan, Rp 4,5 juta. Jadi extras (dua kali lipat), Rp 8,5 juta. Lumayan," pungkas Dede Sunandar.
Karirnya pun mulai membaik di dunia hiburan setelah menjadi seorang komedian. Dede pun saat ini tengah menggeluti dunia presenter.
