Novel Baswedan Ngotot Buat Protes Persidangan 2 Penyerangnya

- Jumat, 12 Juni 2020 | 22:11 WIB
Novel Baswedan saat proses persidangan kasusnya. (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)
Novel Baswedan saat proses persidangan kasusnya. (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan tetap melayangkan protes terhadap proses persidangan kedua penyerangnya. Ia menilai ada kejanggalan dalam proses persidangan tersebut.

"Bagi saya yang penting adalah saya akan tetap berikhtiar untuk berbuat, melakukan protes-protes sebagaimana mestinya dengan cara-cara yang benar. Apabila nanti putusan (majelis hakim) juga berjalan seperti sekarang, itulah potret dari penegakan hukum di Indonesia dan ini harus menjadi keprihatinan kita semua," kata Novel seperti dilansir ANTARA di Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Sebelumnya diketahui Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jakarta Utara menuntut dua orang terdakwa penyerang penyidik KPK Novel Baswedan, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette selama 1 tahun penjara pada Kamis (11/6/2020).

Menurut JPU, para terdakwa awalnya hanya akan memberikan pelajaran kepada saksi Novel Baswedan dengan melakukan penyiraman air keras ke badan Novel Baswedan. Namun, JPU menilai para terdakwa tidak sengaja menyiramkan air keras itu ke mata Novel dan menyebabkan cacat permanen.

"Saya ingin mengajak semua kalangan masyarakat untuk bisa mengkritisi hal seperti ini, baik kasus saya maupun kasus-kasus lain yang menunjukkan ketidakadilan, menunjukkan suatu perbuatan yang menggambarkan potret penegakan hukum yang compang-camping," lanjut Novel.

Menurut Novel, orang-orang yang terlibat dalam perilaku korupsi, koruptor dan kawan-kawannya tersebut berharap masyarakat takut dengan kejadian ini.

"Kita semua jadi melemah dan kemudian mereka bisa dengan semaunya sendiri merampok dan menjarah uang rakyat, harta dari bangsa dan negara. Saya kira hal itu yang menjadi concern saya," ungkap Novel.

Novel mengaku sejak awal sudah merasakan dan mengetahui kejanggalan demi kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua penyiram air keras ke matanya itu. Novel juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak membiarkan ketidakadilan terus terjadi.

"Saya tidak tahu perbaikannya akan seperti apa. Akan tetapi, tentunya dalam kesempatan ini kami juga mendesak kepada Bapak Presiden apakah masih tetap akan membiarkan? Apakah akan turun untuk membenahi masalah-masalah seperti ini?" ucap Novel.

"Bukankah sejak awal Bapak Presiden memberikan perhatian soal ini. Akan tetapi, kemudian mempercayakan kepada aparatur yang sudah bekerja? Bukankah sudah sangat cukup alasan untuk menunjukkan bahwa aparatur bekerja dengan bermasalah di sana sini," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X