Muslim Banyak yang Ngucapkan 'Selamat Natal', Abu Janda: Alhamdulillah Banyak yang Waras

- Selasa, 22 Desember 2020 | 12:13 WIB
Abu Janda (kiri, Twitter) dan Warga menghias pohon Natal dengan masker di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya (ANTARA/Didik Suhartono)
Abu Janda (kiri, Twitter) dan Warga menghias pohon Natal dengan masker di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya (ANTARA/Didik Suhartono)

Permadi Arya turut berkomentar soal banyaknya orang yang mengucapkan 'Selamat Natal' kepada umat Kristen yang merayakannya.

Lewat cuitan di Twitter, pria yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Janda itu membandingkan fenomena pengkafiran terhadap orang yang memberi ucapan 'Selamat Natal', dengan orang-orang yang dikafirkan karena merayakan Hari Ibu dan menonton drama Korea.

Menurutnya, umat muslim yang ikut merayakan Hari Ibu, menonton drama Korea, dan mengucapkan 'Selamat Natal' bagi saudara Kristen, adalah umat muslim yang waras.

"Hari ibu katanya budaya kafir.. Muslim yang rayain hari Ibu tetap banyak. Nonton drama korea katanya bisa jadi kafir.. Muslim yang nonton drakor tetap banyak. Ngucapin selamat natal katanya bisa menyerupai kafir.. Muslim yang ngucapin tetap banyak. Alhamdulillah banyak yang waras," cuitnya, Selasa (22/12/2020).

-
Cuitan Abu Janda.

Hari Natal 2020 tinggal menunggu hitungan hari. Sejauh ini, sejumlah lokasi termasuk di gereja sudah melakukan persiapan untuk menyambutnya.

Salah satunya di Gereja Katolik Kristus Raja, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/12/2020). Pohon Natal yang dihias dengan masker dan 'hand sanitizer' untuk menyambut perayaan Hari Natal 2020. 

Yang menarik, pohon Natal itu tidak cuma dirangkai oleh umat Kristen. Warga Nahdlatul Ulama (NU) juga ikut membantu menghias pohon Natal tersebut. Salah satunya adalah Ustaz Nur Kholis Saleh yang rumahnya tak jauh dari gereja tersebut.

Keterlibatan warga NU ini pun menjadi viral di media sosial dan mengundang perhatian khalayak.

Salah satunya adalah Ustaz Tengku Zulkarnain. Melalui cuitan di Twitter, Ustaz Zul mengomentari kabar seorang warga NU yang ikut merangkai pohon Natal.

"Bagi saya pelajaran toleransi yang saya dapat dari para guru saya terhadap umat lain agama kami cukupkan dengan satu kalimat:"Lakum Dinukum wa iyadin"(bagimu agamamu dan bagiku agamaku). Wallahu A'lam..." cuitnya.

-
Cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X